Hindari Teroris, Pemerintah China Blokir Aplikasi Chatting

Pemerintah China sedang mengetatkan kontrol atas akses internet di negaranya dengan memblokir banyak layanan.

oleh Denny Mahardy diperbarui 08 Agu 2014, 10:02 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2014, 10:02 WIB
Peringati Peristiwa Berdarah, Tiongkok Blokir Google
Lapangan Tiananmen (mashable.com)

Liputan6.com, Seoul - Pihak berwenang China mengaku mereka telah memblokir beberapa aplikasi pesan instan dari luar China. Bahkan, aplikasi chatting KakaoTalk dari Korea Selatan maupun Line dari Jepang diblokir sebagai langkah antisipasi untuk melawan terorisme.

Kebijakan tersebut diakui langsung pemerintah China dalam penjelasan yang dikeluarkannya secara resmi. Gangguan atas layanan pesan instan di China disebutkan telah mulai dirasakan sejak sebulan lalu.

Kementerian Sains, ICT dan Perencanaan Masa Depan Korea Selatan mengakui telah menerima penjelasan dari China terkait pemblokiran aplikasi yang berasal dari negaranya. Selain Line dan KakaoTalk, aplikasi serupa yang diblokir Tiongkok ialah Didi, TalkBox dan Vower dengan alasan menghindari terorisme.

"Kementerian akan melanjutkan negosiasi dengan China terkait kepastian bahwa gangguan layanan KakaoTalk dan Line serta ketidaknyamanan pengguna di negeri China agar diselesaikan sedini mungkin," ungkap kementerian dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.

Pihak berwenang di Negeri Ginseng pun mengungkapkan pemerintah Negeri Panda telah memberitahukan adanya informasi terkait organisasi teroris yang merencanakan menghasut serangan dan menyebarkan informasi cara membuat bom. Informasi berbau terorisme itu disebutkan menyebar melalui aplikasi pesan instan dan situs video yang diakses melalui ponsel.

Gangguan pada layanan KakaoTalk, Line dan pesan aplikasi pesan instan lainnya terjadi sejak awal Juli lalu ketika kelompok anti-sensor menyalahkan pemerintah. Kelompok itu menyebut negara sedang berusaha memblokir informasi tentang protes pro-demokrasi di Hong Kong.

Pemerintah China memang sedang mengetatkan kontrol atas akses internet di negaranya dengan memblokir banyak layanan, termasuk berbagai layanan milik Google. Negeri Tirai Bambu tersebut diketahui juga telah menolak penggunaan Windows 8 dan penggunaan perangkat buatan Apple di lingkungan pemerintahan karena alasan keamanan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya