Liputan6.com, Seoul - Pihak berwenang China mengaku mereka telah memblokir beberapa aplikasi pesan instan dari luar China. Bahkan, aplikasi chatting KakaoTalk dari Korea Selatan maupun Line dari Jepang diblokir sebagai langkah antisipasi untuk melawan terorisme.
Kebijakan tersebut diakui langsung pemerintah China dalam penjelasan yang dikeluarkannya secara resmi. Gangguan atas layanan pesan instan di China disebutkan telah mulai dirasakan sejak sebulan lalu.
Kementerian Sains, ICT dan Perencanaan Masa Depan Korea Selatan mengakui telah menerima penjelasan dari China terkait pemblokiran aplikasi yang berasal dari negaranya. Selain Line dan KakaoTalk, aplikasi serupa yang diblokir Tiongkok ialah Didi, TalkBox dan Vower dengan alasan menghindari terorisme.
"Kementerian akan melanjutkan negosiasi dengan China terkait kepastian bahwa gangguan layanan KakaoTalk dan Line serta ketidaknyamanan pengguna di negeri China agar diselesaikan sedini mungkin," ungkap kementerian dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.
Pihak berwenang di Negeri Ginseng pun mengungkapkan pemerintah Negeri Panda telah memberitahukan adanya informasi terkait organisasi teroris yang merencanakan menghasut serangan dan menyebarkan informasi cara membuat bom. Informasi berbau terorisme itu disebutkan menyebar melalui aplikasi pesan instan dan situs video yang diakses melalui ponsel.
Gangguan pada layanan KakaoTalk, Line dan pesan aplikasi pesan instan lainnya terjadi sejak awal Juli lalu ketika kelompok anti-sensor menyalahkan pemerintah. Kelompok itu menyebut negara sedang berusaha memblokir informasi tentang protes pro-demokrasi di Hong Kong.
Pemerintah China memang sedang mengetatkan kontrol atas akses internet di negaranya dengan memblokir banyak layanan, termasuk berbagai layanan milik Google. Negeri Tirai Bambu tersebut diketahui juga telah menolak penggunaan Windows 8 dan penggunaan perangkat buatan Apple di lingkungan pemerintahan karena alasan keamanan.
Hindari Teroris, Pemerintah China Blokir Aplikasi Chatting
Pemerintah China sedang mengetatkan kontrol atas akses internet di negaranya dengan memblokir banyak layanan.
diperbarui 08 Agu 2014, 10:02 WIBDiterbitkan 08 Agu 2014, 10:02 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Nabi Muhammad Dituduh Zina, Gempa Laporkan Tiktokers Prof Dr Metatron ke Polda Jatim
Bunga Sempurna Adalah: Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Kisah Keajaiban Ahmad, Santri 'Bodoh' yang Antar Sandal Mbah Kholil Bangkalan ke Makkah dalam Sekjap
Teks Argumentasi Adalah: Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contoh Lengkap
Teks Descriptive Adalah Jenis Tulisan yang Menggambarkan Secara Rinci
Sejarah Hari Tata Ruang Nasional 8 November
Hasil Liga Europa: Brace Amad Diallo Bawa Manchester United Petik Kemenangan, Lazio Menang Dramatis
Cegah Jadi Bungkus Gorengan, Kertas Revisi Skripsi Diolah Jadi Buket Wisuda Cantik
Jaksa Agung Burhanuddin Minta Jajarannya Usut Korupsi Kepala Desa Ditangani dengan Hati-hati
Semangat dan Antusiasme Suporter Jadi Penambah Motivasi Pemain Timnas Indonesia
Akhir Petualangan Selebgram Remaja di Garut Promosikan Judi Online
Studi Ini Ungkap Satu-Satunya Makhluk Hidup yang Dapat Hidup di Mars