Ini Dia Ponsel Supermurah Microsoft, Cuma Rp 275 Ribu

Handset ini ditujukan untuk pasar di negara berkembang, dan rencananya akan dibanderol dengan kisaran harga US$ 25 atau sekitar Rp 275 ribu.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 13 Agu 2014, 19:04 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2014, 19:04 WIB
Nokia 130
Nokia 130 (Engadget)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca mengakuisisi divisi handset Nokia, Microsoft mulai getol menggenjot bisnis perangkat mobile miliknya. Salah satunya dengan merilis ponsel fitur (feature phone) supermurah dengan brand Nokia, yakni Nokia 130.

Handset ini ditujukan untuk pasar di negara berkembang, dan rencananya akan dibanderol dengan kisaran harga US$ 25 atau sekitar Rp 275 ribu (asumsi kurs US$1 = Rp 11. 000).

Nokia 130 tersedia dalam dua versi, single SIM dan dual SIM. Ponsel ini berjalan di atas software Nokia OS Series 30+ dengan display warna berukuran 1,8 inci, keypad T9 dan lampu senter di bagian belakang.

Ponsel ini tidak dilengkapi fitur internet dan kamera, hanya ada fitur FM Radio, Music Player, Calculator dan Alarm Clock, lampu senter dengan kapasitas phonebook hingga 500 kontak.

Untuk penyimpanan data, Microsoft membekali Nokia 130 dengan kapasitas penyimpanan hingga 32 GB. Terdapat pula fitur konektivitas Bluetooth 3.0, microUSB port dengan dukungan baterai 1.020 mAh.

Melalui keterangan di situs resminya, Microsoft mengklaim Nokia 130 dapat dipakai hingga 46 jam untuk memutar musik dan 16 jam untuk memutar video.

Sasar Negara Berkembang

Ponsel supermurah ini diluncurkan bukan tanpa alasan. Microsoft melihat potensi pelanggan di negara berkembang yang tidak memerlukan layanan internet masih sangat besar.

"Diperkirakan ada 1 miliar orang di dunia yang masih belum memiliki ponsel. Dalam waktu bersamaan, kebutuhan ponsel makin besar khususnya di negara dengan perkembangan pasar yang cukup cepat," kata Jo Harlow, Vice President Divisi Ponsel Microsoft seperti dilansir CNBC.

Belum diketahui kapan Nokia 130 akan dipasarkan, namun ponsel ini kabarnya hanya akan tersedia di beberapa negara saja, seperti India, Afrika, Timur Tengah dan beberapa negara tertentu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya