Mimpi Membesarkan Industri Teknologi Indonesia ke Dunia

Indonesia punya kans untuk menjadi pemain di pasar internasional, termasuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri.

oleh Denny Mahardy diperbarui 05 Sep 2014, 19:36 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2014, 19:36 WIB
Onno W. Purbo
Onno W. Purbo (Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum)

Liputan6.com, Jakarta - Dicalonkan jadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) memang bukan hal yang baru bagi Onno W. Purbo. Namun, pria yang dikenal sebagai pakar internet dan teknologi itu punya mimpi membesarkan industri teknologi Indonesia di mata dunia.

Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut menilai Indonesia layak membangun industri teknologi sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan, ia mengungkapkan Indonesia punya kans untuk menjadi pemain di pasar internasional.

"Kalau kita sudah mulai buka industri dengan perusahaan teknologi sendiri, saya rasa Indonesia bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri. Kita juga bisa masuk ke pasar yang lebih luas di ranah internasional," ungkap pria yang hobi bersepeda itu.

Meski begitu, lanjut Onno, ketika suatu saat Indonesia punya perusahaan teknologi sendiri, tak mungkin langsung bersaing dengan vendor raksasa asal Eropa dan Amerika Serikat. Namun, Indonesia bisa menyasar pasar-pasar berkembang lainnya yang kondisinya seperti Indonesia.

"Memang gak muluk-muluk, kalau 'menjajah' Amerika Serikat atau Eropa mah pastinya susah untuk awal. Tapi kan minimal kita bisa masuk ke negara-negara berkembang yang kondisinya seperti Indonesia atau beberapa negara di Afrika dengan penawaran harga yang lebih terjangkau," ungkap Onno.

Soal harga terjangkau, pendiri Onno Center ini memaparkan bahwa perangkat teknologi sebenarnya bisa dibuat dengan harga yang lebih terjangkau daripada yang sekarang banyak ditawarkan oleh vendor besar di dunia.

"Gampangnya ngomongin BTS (base transceiver station) yang ditawarkan vendor gede itu dibanderol minimal Rp 1,5 miliar. Ternyata, saya bisa buat sendiri yang bisa dipasarkan dengan harga Rp 100 juta, masih banyak yang lainnya yang bisa dikembangkan dan jadi peluang bagi Indonesia agar lebih besar di mata dunia," tandasnya. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya