Balon Internet Google Siap Mengudara

Dengan Project Loon, diperkirakan sekitar 1 miliar penduduk Bumi akan terintegrasi dengan internet.

oleh Adhi Maulana diperbarui 18 Nov 2014, 13:19 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 13:19 WIB
Balon Internet Google Siap Mengudara
Dengan Project Loon, diperkirakan sekitar 1 miliar penduduk Bumi akan terintegrasi dengan internet.

Liputan6.com, Queensland - Cita-cita Google untuk mengintegrasikan seluruh wilayah di berbagai penjuru dunia dengan internet bukanlah hisapan jempol semata. Tak tanggung-tanggung, menurut data yang dirangkum The Wall Street Journal, raksasa industri teknologi yang berbasis di Mountain View, California itu telah menyiapkan dana investasi US$ 1 miliar untuk mewujudkannya.

Salah satu langkah inovatif Google untuk menyebarkan internet hingga ke daerah-daerah terpencil adalah proyek balon udara internet, atau disebut Project Loon

Proyek ini sudah dimulai sejak awal tahun 2013 lalu. Di bulan Juni 2013, Google telah melakukan uji coba di Selandia Baru dan menerbangkan 30 balon udara. Dengan menggunakan tenaga surya, balon penyebar jaringan internet ini akan terbang di ketinggian 20 kilometer, atau menembus lapisan stratosfer Bumi dua kali lebih tinggi dari kemampuan pesawat terbang.

Dan menurut kabar terkini yang dilansir laman Sidney Morning Herald, Selasa (18/11/2014), uji coba lanjutan Project Loon akan kembali diselenggarakan. Wilayah Queensland, Australia, dipilih sebagai tempat uji coba proyek inovatif ini.



Menurut beberapa sumber yang juga merupakan pengembang rekanan Google, balon udara internet Google kini telah mengalami sejumlah penyempurnaan.

Google menggunakan sistem perhitungan algoritma untuk menentukan arah terbang balon. Saat terbang balon akan membentuk jaringan internet berupa hot spot dari udara yang bisa memberikan akses internet lebih cepat, bahkan diklaim lebih cepat dibandingkan teknologi 3G.

Bila nantinya Project Loon siap mengudara, maka menurut laporan Reuters diperkirakan sekitar 1 miliar penduduk Bumi akan terintegrasi dengan internet. (dhi/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya