Teknologi Makin Menggerogoti Privasi

Sebagian besar responden di semua negara yang disurvei mengatakan bahwa teknologi memiliki dampak negatif pada privasi.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Jan 2015, 17:09 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2015, 17:09 WIB
Tiongkok Blokir Ratusan Situs dan Ribuan Akun Porno
Pengguna internet (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - 2014 bukan tahun yang baik bagi keamanan online. Di tahun ini telah terjadi sejumlah serangan cyber yang menyedot banyak perhatian, seperti serangan terhadap Sony Pictures dan peretasan iCloud yang mengekspos foto-foto pribadi para selebriti.

Kekhawatiran mengenai keamanan online kian dipertegas oleh Microsoft dalam survei tahunan bertajuk View From Around The Globe. Survei Microsoft ini melibatkan pengguna internet dunia untuk melihat perbedaan cara pandang orang-orang terhadap teknologi.

Tahun ini, sebagian besar responden di semua negara yang disurvei, mengatakan bahwa teknologi memiliki dampak negatif terhadap privasi. Dari sejumlah negara, hanya India yang sebagian besar tidak berpendapat seperti itu.

Masing-masing penilaian mengenai dampak negatif teknologi terhadap privasi di negara maju dan berkembang, mengalami peningkatan lima poin.

"Privasi telah menjadi perhatian, tapi kekhawatiran mengenai privasi mencapai level yang lebih tinggi daripada yang kita pernah lihat," ujar Chief Strategy Office Microsoft, Mark Penn, seperti dilansir Business Insider, Rabu (21/1/2015).

Sebagian besar pengguna internet mengaku tidak mengetahui informasi apa saja yang dikumpulkan saat mereka sedang menggunakan internet. Maka dari itu, mereka merasa seharusnya diawasi oleh hukum yang berlaku di negaranya.

"Mereka ingin tahu apa saja yang dikumpulkan," ungkap Penn.

Survei ini digelar selama 17 Desember 2014 hingga 1 Januari 2015. Sejumlah negara yang terlibat adalah Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Brasil, India, Rusia, Tiongkok, Turki, Afrika Selatan, dan Indonesia.

(din/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya