Stop Bawa Gadget ke Tempat Tidur, Ini Serius!

Rata-rata remaja menggunakan minimal dua jenis gadget atau perangkat elekronik satu jam sebelum mereka tidur.

oleh Adhi Maulana diperbarui 06 Feb 2015, 06:45 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2015, 06:45 WIB
Stop Bawa Gadget ke Tempat Tidur, Ini Serius!
Rata-rata remaja menggunakan minimal dua jenis gadget atau perangkat elekronik satu jam sebelum mereka tidur.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai hasil studi telah secara konsisten menyimpulkan bahwa penggunaan gadget berlebih akan merusak waktu istirahat Anda. Penggunaan gadget sebelum tidur akan membuat penggunanya semakin sulit tidur.

Salah satu studi terbaru dirilis oleh tim medis dari yayasan kesehatan BMJ Open asal Norwegia. Mereka melakukan survei terhadap 9.846 remaja berusia 16-19 tahun selama dua tahun terakhir. Dan hasilnya adalah rata-rata remaja menggunakan minimal dua jenis gadget atau perangkat elekronik satu jam sebelum mereka tidur.

"Lama penggunaan perangkat elektronik, terutama yang memiliki layar memancarkan cahaya, secara signifikan mempengaruhi SOL (sleep onset latency) atau lama waktu untuk merasa mengantuk dan tertidur," tulis jurnal kesehatan BMJ Open seperti yang dikutip dari laman Mashable, Jumat (6/2/2015).

Sama seperti beberapa studi sebelumnya, BMJ Open juga menyatakan bahwa gelombang cahaya panjang-pendek (short-wavelength) yang dihasilkan layar gadget mampu mengganggu ritme 'sirkadian' sehingga tubuh sulit menentukan waktu tidur, dan juga menekan produksi hormon 'melatonin' yang berfungsi sebagai penghasil rasa kantuk.

Artinya, Anda akan merasa kurang lelah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa tertidur. Dan semakin lama Anda menatap layar gadget, maka akan semakin lama pula Anda tertidur.

Selain permasalahan cahaya yang dihasilkan layar, penggunaan gadget di tempat tidur menurut BMJ Open juga mempengaruhi kesehatan tulang punggung dan leher pengguna. Hal ini umumnya memicu efek samping sakit kepala di pagi hari.

Sebelumnya tim peneliti dari National Academy of Science menyarankan untuk mengganti gadget dengan sebuah buku bacaan. Atau pengguna mungkin bisa membaca buku melalui tablet Kindle yang memang sudah dirancang untuk kegiatan membaca dengan sangat baik.

(dhi/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya