Layanan Bolt Bakal Bisa untuk Telepon

Chief Executive Officer (CEO) Bolt, Dicky Moechtar, berharap layanan suara bisa diluncurkan pada tahun ini.

oleh Andina Librianty diperbarui 25 Feb 2015, 11:52 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2015, 11:52 WIB
Setahun, Bolt Berhasil Raih 1 Juta Pelanggan
PT. Internux selaku pemegang merek dagang Bolt! Super 4G LTE (Bolt) saat ini memiliki satu juta pelanggan (Andina Librianty/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT. Internux sebagai pemilik merek Bolt! Super 4G LTE (Bolt) berambisi memberikan berbagai keunggulan untuk layannya. Rencana terbaru perusahaan adalah merilis layanan voice (suara), sehingga pengguna Bolt nantinya dapat melakukan panggilan telepon.

Chief Executive Officer (CEO) Bolt, Dicky Moechtar, berharap layanan suara bisa diluncurkan pada tahun ini. Namun dia masih enggan merinci kepastian waktunya. 

Kehadiran layanan suara ini, katanya, seiring dengan perangkat mobile yang telah diluncurkan pada tahun lalu yaitu smartphone berlabel Powerphone, sehingga Bolt dapat memiliki nilai tambah tersendiri - diluar konektivitas data yang kerap digunakan untuk browsing, menonton video online, dan lainnya.

"Kami akan memberikan layanan suara dalam waktu dekat ini, terlebih lagi kami juga sudah memiliki device yaitu Powerphone," kata Dicky di Kuningan City, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Bolt boleh jadi yang pertama meluncurkan layanan 4G LTE di Indonesia. Namun saat ini para operator seluler juga telah meluncurkan layanan serupa mulai akhir tahun lalu, pasca mendapat restu dari pemerintah.

Melihat tak lagi sebagai pemain tunggal, Bolt pun dituntut untuk berinovasi. Salah satunya melalui kehadiran layanan suara ini.

Layanan suara Bolt ini akan berbasis internet yaitu Voice over Long Term Evolution (VoLTE). Dicky mengaku tidak akan menggunakan skema nomor telepon, seperti yang dimiliki oleh operator seluler agar pelanggan bisa melakukan panggilan telepon.

"Kami pakai BWA (Broadband Wireless Access) saja. Yang penting itu adalah kecepatan data dan kami tidak mempermasalahkan soal nomor. Nomor adalah cara lama untuk saling terhubung," tuturnya.

Namun untuk menerapkan layanan berbasis VoLTE, Dicky menjelaskan pihaknya masih menanti regulasi pemerintah. Pasalnya, lambat laun semua penyelenggara layanan telekomunikasi pasti akan beralih ke 4G LTE sehingga dibutuhkan regulasi untuk mengaturnya.

"Kita tunggu dulu regulasi dari pemerintah untuk hal ini karena pasti ada arahannya. Terlebih lagi semuanya pasti juga akan menggunakan layanan 4G," ungkapnya.

(din/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya