Wedding Marketplace Bridestory Lebarkan Sayap ke Singapura

Sebagai startup yang berpotensi besar, Bridestory telah dipercaya oleh berbagai investor terkemuka seperti Rocket Internet dan East Ventures

oleh Iskandar diperbarui 13 Jul 2015, 16:03 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2015, 16:03 WIB
Situs Wedding Bridestory Lebarkan Sayap ke Singapura
Situs Wedding Direktori Bridestory (bridestory.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bridestory, salah satu online wedding marketplace di Indonesia dan MediaCorp, perusahaan media asal Singapura menjalin kerja sama guna menjadikan Bridestory sebagai online platform terbaik dan terlengkap bagi pasangan calon pengantin secara regional.

MediaCorp sendiri merupakan perintis industri media di Singapura dan telah mengembangkan sayapnya di media cetak, iklan, hiburan dan media digital lainnya. Saat ini, MediaCorp memiliki stasiun televisi, radio, surat kabar, majalah, film hingga media digital.

Media digital yang dimiliki MediaCorp meliputi Toggle, channelnewsasia.com, dan Cubinet yaitu perusahaan game yang berpusat di Kuala Lumpur.

Pada April 2015, MediaCorp mengumumkan akuisisi sebagian besar saham di Kapan Lagi Network, salah satu perusahaan media digital di Indonesia. Sejak diluncurkan pada 2014, Bridestory telah menjadi wedding marketplace dengan perkembangan yang pesat.

Melalui siaran persnya, Bridestory mengklaim telah mewadahi lebih dari 10.000 vendor pernikahan dari 20 kategori, dan setiap bulan menarik lebih dari 250.000 calon pengantin ke situsnya.

Sebagai startup yang berpotensi besar, Bridestory telah dipercaya oleh berbagai investor terkemuka seperti Rocket Internet dan East Ventures.

Pencapain ini sukses menempatkan Bridestory menjadi salah satu dari tiga situs pernikahan yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara.

Pendiri dan CEO Bridestory, Kevin Mintaraga mengatakan, “Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan MediaCorp. Sarana media mereka yang begitu luas dapat membantu Bridestory untuk menjangkau pasar di Singapura dan Negara sekitarnya."

Di Asia Tenggara, lanjutnya, saat ini belum ada situs yang menyediakan pelayanan pernikahan secara komprehensif. Dengan kerjasama ini, pihaknya berharap untuk membuat sebuah terobosan baru, dengan memberikan pelayanan dan rekomendasi kepada calon pengantin, sekaligus menarik vendor baru dan vendor internasional.

Sementara Jessie Sng, Head of Men, Women and Parents Segments di MediaCorp menuturkan, “Industri pernikahan di Singapura kian berkembang, namun masih relatif kecil. Dengan populasi kelas menengah yang terus meningkat, potensi pasar industri pernikahan untuk Asia Tenggara sangatlah besar."

Sebagai langkah awal, paparnya, pihaknya akan berafiliasi dengan Bridestory, salah satunya Style:Weddings yang akan berjalan berdampingan dengan situs Bridestory Singapura.

(isk/dhi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya