Unik, Ikat Pinggang Ini Bisa Jadi Power Bank

Ide ini berasal dari engineer yang ingin menggabungkan baterai menjadi benda yang sering digunakan setiap hari.

oleh M Hidayat diperbarui 04 Nov 2015, 06:37 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 06:37 WIB
Ion Belt
Ion Belt. Foto: KickStarter

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar dari kita tentu pernah mengalami hal berikut: bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya, khususnya jarak jauh, kemudian baterai ponsel ternyata habis dan ponsel kita mati.

Jeli melihat hal ini sebagai peluang, seorang engineer memiliki ide untuk menggabungkan baterai menjadi item yang hampir selalu kita gunakan setiap hari: ikat pinggang.

Dikutip dari Phone Arena, Rabu (4/11/2015), ikat pinggang bernama Ion Belt tersebut secara fisik merupakan sebuah ikat pinggang. Namun secara fungsional, ia juga dapat difungsikan sebagai power bank. Ion Belt mengintegrasikan baterai berkapasitas 3000 mAh, yang diklaim cukup untuk mengisi daya kebanyakan daya baterai smartphone hingga penuh.

Sama seperti power bank konvensional lainnya, Ion Belt juga dilengkapi dengan indikator LED yang menunjukkan berapa banyak daya yang tersisa di baterai. Pengisian daya Ion Belt dilakukan melalui konektor USB, yang juga berfungsi sebagai kunci ikat pinggang, dan Anda dapat mengisi daya baterai ponsel Anda dengan mencolokkan kabel USB di ujung ikat pinggang.


Adapun bahan dari Ion Belt adalah kulit hitam yang dibuat secara hand-made dan dilengkapi dengan gesper yang dipoles. Tentu, itu membuatnya tetap tampil 'lazim' sebagaimana kebanyakan kebutuhan sandang lainnya.

Penemu Ion Belt mengatakan bahwa Anda tidak perlu khawatir apakah baterai di ikat pinggang tersebut akan makin rusak atau membuat celana Anda terbakar. Sebagai teknologi yang dipatenkan, sang penemu memastikan bahwa modul baterai Li-Ion terisolasi secara tepat.

Jika kampanye di KickStarter sukses, Ion Belt akan dibanderol US$ 139. Banderol tersebut memang jauh lebih mahal daripada power bank konvensional lainnya. Menurut pantauan Tekno Liputan6.com di KickStarter, proyek Ion Belt menargetkan US$ 50.000 dengan sisa waktu kurang lebih sebulan.

(why/cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya