Bisnis Mobile Kian Ketat, Gaji Petinggi Samsung Dipotong

Meskipun potongan hanya dilakukan untuk bonus dan intensif, pendapatan yang diterima petinggi Samsung berkurang 30-50 persen.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Nov 2015, 08:47 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2015, 08:47 WIB
Samsung
Samsung logo (androidauthority.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini dapat dikatakan menjadi tahun yang berat bagi Samsung. Perusahaan asal Korea Selatan itu disebut tengah melakukan perubahan luar dalam di beberapa divisinya, termasuk divisi mobile.

Perubahan ini dilakukan agar Samsung dapat bersaing di tengah kompetisi smartphone yang semakin ketat. Salah satu perubahan yang baru-baru ini diketahui adalah dipotongnya pendapatan yang diterima petinggi Samsung.

Informasi yang diketahui dari Korea Herald ini menyebutkan bahwa tahun lalu, gaji dari tiga CEO Samsung mengalami penurunan dibanding pada tahun lalu. Lebih lanjut, dikabarkan ada tiga petinggi Samsung yang mengalami penurunan pendapatan.

Pada sembilan bulan pertama tahun 2015, Oh-Hyun Kwon, Vice Chairman Samsung, disebut menerima gaji US$ 3,25 juta termasuk bonus sebesar US$ 1,9 juta. Padahal tahun sebelumnya Oh-Hyun Kwon diketahui menerima gaji sebesar US$ 5,3 juta.

Sementara itu, Boo-Keun Yoon, CEO dari Consumer Electronic Business Division Samsung, hanya menerima US$ 2 juta, turun dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar US$ 3 juta.

Terakhir yang paling besar diketahui mengalami penurunan adalah Jong-Kyun Shin, CEO Mobile Business Samsung. Gaji Jong-Kyun Shin pada 2014 diketahui sebesar US$ 10,2 juta, namun sekarang diketahui ia hanya menerima US$ 1,95 juta.

Mengutip informasi dari laman Phone Arena, Kamis (19/11/2015), pendapatan yang berkurang itu disebakan dilakukan pemotongan untuk bonus dan intensif. Sementara, gaji utama yang didapatkan masih tetap sama.

Kendati demikian, potongan dari bonus dan intensif itu disebut cukup mempengaruhi jumlah pendapatan. Diperkirakan pemotongan bonus dan intensif, telah mengurangi 30 sampai 80 persen seluruh pendapatan.

Sebenarnya ini bukan satu-satunya langkah Samsung untuk menghemat biaya. Sebelumnya, dengan alasan serupa Samsung sempat dikabarkan akan merumahkan hampir 30 persen karyawannya.

(dam/cor)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya