Liputan6.com, Jakarta - Terobosan yang dilakukan sejumlah staff Kedubes AS dengan memperkenalkan aplikasi Help tentu menjadi gong besar terhadap isu kekerasan yang kian menyeruak di Tanah Air, khususnya tindak kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak-anak.
Seperti diketahui, aplikasi Help merupakan bentuk dukungan Kedubes AS terhadap tindak kekerasan di Indonesia. Terciptanya aplikasi ini tentu membantu para korban kekerasan untuk bisa ‘speak up’ dan tidak bungkam.
Baca Juga
Baca Juga
Dian Ernawati, salah satu founder Help, mengatakan bahwa kehadiran Help tentu akan menjadi encouragement (penyemangat) bagi para korban kekerasan. Dengan ragam fitur yang dihadirkan, maka korban tidak akan lagi diam dan terganggu baik dari sisi fisik dan psikologisnya.
Advertisement
“Tekad kami menghadirkan aplikasi ini adalah untuk membantu kaum perempuan dan anak-anak melawan kekerasan. Kami pun mencoba mengembangkan Help dari perspektif korban, jenis info apa saja yang dibutuhkan? Maka dari itu, kami coba hadirkan segala jenis bantuan yang bisa digunakan korban.” kata wanita yang juga menjabat sebagai Technical Advisor for Women Leadership Development di Kedubes AS ini ketika ditemui Tekno Liputan6.com di At America Pacific Place, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Dian mengungkapkan, aplikasi ini juga bisa dipakai di luar negeri agar bisa menghubungi Kantor kedutaan Indonesia terdekat. “Kami hadirkan lembaga, kantor polisi, NGO, serta rumah sakit agar para korban cepat melapor apa yang telah mereka alami. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.” ia melanjutkan.
Help sendiri masih dalam tahap pengembangan di fase akhir. Rencananya aplikasi ini akan diluncurkan di perangkat Android terlebih dahulu dan iOS selanjutnya. “Kami masih butuh masukan dari para stakeholder untuk bisa meningkatkan apa yang kurang dari aplikasi ini, agar nantinya bisa berfungsi maksimal,” pungkas Dian.
(Jek/Ysl)