Liputan6.com, Tangerang - Pemerintah Indonesia bersama para pelaku industri kreatif memiliki misi untuk menghasilkan 1.000 startup lokal berkualitas hingga tahun 2020. Gerakan ini pun dijadikan program nasional.
CEO Kibar Kreasi Indonesia, Yansen Kamto, optimis program mencapai 1.000 startup itu bisa tercapai.
Yansen menegaskan bahwa yang dilihat janganlah esensi jumlah startup-nya, tapi lebih kepada proses pembinaannya.
Baca Juga
"Jadi nanti akan terjadi pembinaan, yang dicari di sini bukan startup karbitan atau jadi-jadian," kata pria berkacamata yang suka mengenakan celana pendek ini di acara Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang Selatan.
Ia dan timnya telah menyusun program pembinaan mulai dari awareness, workshop atau capacity building, hackathon, bootcamp hingga masuk ke tahap inkubasi. Semua startup harus mengikuti proses dari nol, sampai nanti terpilih 1.000 startup yang berkualitas.
Yansen menambahkan, semua orang diharapkan akan terinfeksi virus startup teknopreneur sehingga nanti ekosistemnya tumbuh dan teknopreneur sudah menjadi sesuatu biasa.
Program 1.000 startup merupakan salah satu dari misi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara. Bukan hanya sebagai pasar produk perusahaan, melainkan pemain besar (produsen).
(Dew/Isk)