Microsoft Dorong Pemanfaatan Teknologi bagi Pendidik di Indonesia

Komitmen mendukung pendidikan dengan menghadirkan program Microsoft Innovative Expert Educators

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 02 Mei 2016, 15:20 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2016, 15:20 WIB
Microsoft
Acara Guru Inovatif, Guru Inspiratif dari Microsoft Indonesia (liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi saat ini tak dapat dipungkiri telah menyentuh banyak bidang, termasuk di antaranya adalah pendidikan. Sistem pendidikan berbasis teknologi sejalan dengan pengembangan generasi muda yang memang sudah fasih dan akrab dengan teknologi.

Generasi yang disebut sebagai digital natives itu jelas menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik. Para guru yang terlahir sebagai generasi digital immigrant secara tak langsung harus mengikuti perkembangan tersebut untuk pembelajaran yang lebih baik.

Untuk itu, Microsoft berkomitmen untuk membantu para guru memanfaatkan teknologi dengan program Microsoft Innovative Expert Educators (MIEE). 

Lewat program ini Microsoft mengajak para guru untuk saling berbagi pengetahuan sekaligus sebagai forum bertemunya guru di seluruh dunia.

"Salah satu fokus Microsoft di Indonesia adalah bidang pendidikan. Oleh sebab itu, program ini menjadi sarana bagaimana guru bisa berkolaborasi dan berinovasi dengan teknologi," ujar Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia, saat Konferensi Pers Guru Inovatif, Guru Inspiratif Microsoft Indonesia di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Lebih lanjut Benny menuturkan program ini sekaligus menjadi forum bagi para guru untuk saling berhubungan dan berkolaborasi. Dengan demikian, dapat memperluas pendidikan dan mengembangkan potensi murid, guru, dan sekolah.

Sonja Delafosse, Senior Education Manager, WW Education, Microsoft Corporation yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan program ini berguna untuk mendorong pengembangan edukasi di banyak negara. 

Menurutnya, program ini memungkinkan para guru berbagi pengalaman mengenai masalah pendidikan yang muncul di masing-masing negara.

"Masalah di masing-masing negara kemungkinan punya masalah yang sama. Baik itu dari Nigeria, Amerika Serikat, termasuk Indonesia kemungkinan memiliki kesamaan masalah. Program ini dapat digunakan para guru untuk saling berbagi pengalaman," ujar Sonja.

Tak hanya itu, Sonja juga menuturkan program ini dapat menjadi sarana bagi guru menemukan alat yang tepat untuk mendukung pembelajaran. Hal itu penting agar guru dapat memaksimalkan alat yang digunakan.

"Menyarankan guru untuk menggunakan alat yang tepat adalah hal yang paling penting. Dengan demikian, para guru dapat memanfaatkan alat secara tepat untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik," ujar Sonja mengakhiri pembicarannya. 

(Dam/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya