Bos Bukalapak: Bangun Startup Itu Harus Punya Mental Kecoak

CEO Bukalapak Achmad Zaky menularkan 'mental kecoak' ke para pelapak dan generasi muda untuk merintis usaha.

oleh Jeko I. R. diperbarui 24 Jun 2016, 10:27 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2016, 10:27 WIB
Bukalapak
Achmad Zaky, CEO Bukalapak (Liputan6.com/Jeko Iqbal reza)

Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak kini menjadi salah satu eCommerce yang patut diperhitungkan eksistensinya di Tanah Air. Namun, bukan berarti kehadiran Bukalapak di kancah online marketplace Indonesia langsung di atas angin begitu saja.

CEO Bukalapak Achmad Zaky mengungkap, untuk mendirikan eCommerce dan memboyong Bukalapak ke fase sekarang tidak mudah. Ia mengatakan, untuk membangun suatu usaha, apalagi startup (perusahaan rintisan), harus punya 'mental kecoak',

Mental kecoa yang dimaksud adalah mental di mana harus berani memperjuangkan sesuatu dengan kondisi seadanya. Bedanya, di sini harus memiliki keinginan untuk survive layaknya kecoa yang jika dibunuh tetap meronta-ronta bergerak.

"Paradigma orang soal membangun usaha harus diubah. Saya ingat, saat membangun Bukalapak itu berdarah-darah. Kita semua harus punya mental fighter (petarung), nah mental kecoak juga berlaku. Kita bisa seperti saat ini, karena melalui proses yang panjang," ucap Zaky, dalam acara Ngelapak Bareng Media di Seribu Rasa, Menteng, Jakarta, Kamis malam (24/6/2016).

Zaky pun mencurahkan isi pikirannya kala menjelang Lebaran seperti saat ini. Kala ia mudik dan menyambangi rumah sanak saudaranya enam tahun lalu, ia mengatakan bahwa masih tak percaya diri ketika ingin mendirikan eCommerce.

"Jujur saya memang resah saat mau mendirikan Bukalapak. Orang-orang kira saya bakal gelar lapak di pinggir pasar. Saya sih, enggan bilang ke keluarga, apalagi orangtua saya itu guru. Nah, saya di situ coba untuk lawan, makin percaya diri. Tidak apa-apa gagal, yang penting prosesnya," ia menambahkan.

Semangat mental kecoaK itu ia ingin tularkan kepada seller, para penggiat usaha kecil dan menengah (UKM) serta generasi muda dalam menjalankan usaha. 

Terutama dalam persaingan, seperti datangnya berbagai perusahaan eCommerce global yang mulai invansi ke Indonesia, misalnya eBay, Amazon, dan lainnya.

"Mental kecoak memang harus kita gunakan. Apalagi sekarang persaingan makin ketat, banyak eCommerce asing masuk ke Indonesia, seperti eBay, Amazon dan banyak lagi. Tapi jangan takut, kita tetap berkompetisi dan terus berkreasi. Tak hanya jadi konsumen saja," tuturnya.

Saat ini, Zaky terus menggaet para pelapak muda yang memiliki usaha untuk bergabung di platform-nya dengan tawaran pendapatan yang meningkat. Selain itu, Bukalapak terus menggandeng sejumlah pelaku UKM di Indonesia untuk memasarkan secara online.

Saat ini Bukalapak juga menggandeng para pelapak muda dan para pelaku UKM lokal untuk bergabung dengan tawaran pendapatan yang meningkat.

Sudah lebih dari satu juta UKM yang digandeng Bukalapak untuk berjualan. Sementara untuk jumlah pengguna, Bukalapak sudah mengantongi sekitar 17 juta pengguna terdaftar dengan 5 juta pengguna aktif.

(Jek/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya