Sertifikasi Ponsel Bakal Dipangkas, Hisense Sambut Positif

Wacana Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk memangkas proses sertifikasi ponsel, disambut positif oleh Hisense.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 14 Sep 2016, 19:40 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2016, 19:40 WIB
Hisense smartphone
King Kong II, smartphone terbaru Hisense. (Liputan6.com/Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Wacana Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk memangkas proses sertifikasi ponsel, disambut positif oleh vendor asal Tiongkok, Hisense. 

Ditemui Tekno Liputan6.com, Rabu (14/9/2016), Sales Director Hisense Indonesia, Stanly Wijaya mengatakan pihaknya tak khawatir apabila hal tersebut terealisasi. 

"Kami selalu berusaha mematuhi aturan di Indonesia. Di balik setiap peraturan yang ada di Indonesia. Makanya, kami tak persoalkan wacana itu," ujarnya usai peluncuran Hisense Pureshot+2 dengan Smartfren di Jakarta.

Terlebih, Hisense juga berencana memasukkan beberapa produk elektronik lain, seperti televisi dan kulkas ke Indonesia. Untuk itu, perusahaan masih melanjutkan fokus pada bisnis yang tengah dikembangkannya ini.

Pun demikian, ia tak menampik beberapa merek besar tak lepas bebas dari kecacatan produksi. Karena itu, Stanly berharap pemerintah juga mempertimbangkan brand lain yang sudah berinvestasi sesuai dengan ketentuan.

Kemarin, Selasa (13/9/2016), Rudiantara berencana untuk mempersingkat sertifikasi ponsel, terutama merek global pada Januari 2017. Tujuannya agar adopsi teknologi di produk terbaru ke masyarakat bisa lebih cepat. 

Saat ini, proses sertifikasi ponsel membutuhkan waktu sekitar satu bulan sebelum dilepas ke pasaran.

Sementara itu, untuk produk lokal, Kemenkominfo akan mendukung untuk beberapa komponen. Artinya, produsen lokal tak perlu lagi melakukan sertifikasi untuk produk yang sudah jadi.

(Dam/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya