Keren, Aplikasi Ini Tampilkan Profil Berbagai Masjid di Aceh

Aplikasi ini berguna untuk menyambut wisatawan yang ingin berkunjung ke berbagai macam tujuan wisata sejarah Islam.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 14 Nov 2016, 15:19 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 15:19 WIB

Liputan6.com, Bandung - Bagi Anda yang tinggal di Aceh, kini hadir sebuah aplikasi yang menampilkan profil masjid hingga musala. Anda dapat mengeceknya langsung pada aplikasi Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kota Banda Aceh. 

"Aplikasi ini berguna untuk menyambut wisatawan yang ingin berkunjung ke berbagai macam tujuan wisata sejarah Islam, sisa reruntuhan tragedi tsunami, atau berwisata rohani ke masjid-masjid di ibu kota Serambi Mekah," ujar Jurnalis J Hius, pencipta SIMAS, kepada tim Tekno Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Perlu diketahui, aplikasi SIMAS ini merupakan aplikasi berbasis web yang merujuk pada sistem inventori. Untuk menggunakannya, Anda dapat mengunjungi tautan ini

Selain Masjid Baiturahman yang telah terkenal dan menjadi salah satu tujuan utama wisata, terdapat pula Masjid Agung Al Makmur serta Masjid Baitul Musyahadah, atau sering disebut Masjid Meukutop (topi khas tradisional Aceh).

SIMAS yang berisikan profil 98 mesjid tersebut juga menampilkan masjid di setiap desa (gampong) yang memiliki ciri khas dan arsitektur unik.

"Pengunjung aplikasi dapat melihat dan mencari profil masjid berdasarkan nama atau nama gampong per kecamatan. Selain itu, dapat juga dicari menggunakan peta di halaman muka aplikasi yang memuat peta kota Banda Aceh secara detail," ujar alumnus Telkom University dan ITB ini.

Setelah mendapatkan masjid dimaksud, jemaah dan wisatawan bisa melihat detail masjid tersebut, seperti alamat dan posisi geografis, nama pengurus, nama imam, hingga profil serta sejarah mesjid tersebut.

(Liputan6.com/M Sufyan Abdurrahman)A
Adapun data-data tersebut didapatkan dari wawancara pengembang aplikasi dengan pengurus masjid bersangkutan. Sampai saat ini, tercatat ada 98 Masjid di Banda Aceh, itu belum termasuk Meunasah dan Mushala.

"Data awal masjid di SIMAS kita dapatkan dengan berkeliling di Banda Aceh dan data ini bersifat fleksibel. Seiring waktu, kita berikan pengelolaannya ke Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh agar mudah dikoordinasikan dengan pengurus masjid setempat," ucap pria yang kini bekerja sebagai Senior Engineer Labtech International tersebut.


Menurut ia, aplikasi ini juga bagian dari bentuk membumikan konsep Banda Aceh sebagai Islamic Smart City setelah terkena musibah besar tsunami satu dekade lebih lalu.

"Harapan kami agar masyarakat Banda Aceh dapat lebih dekat dan terikat dengan masjid usai melihat informasi terbaru. Mereka dapat menambahkan data, informasi, memberi usulan pengembangan, hingga memberi rating pada setiap masjid. Tak kenal maka tidak sayang dan cinta dengan masjid," pungkasnya. 

(Msu/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya