Jelang IPO, Snapchat Dapat 'Kado' dari Facebook

Facebook memberikan 'kado' menjelang Initial Public Offering (IPO) Snapchat.

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Feb 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 07:30 WIB
CEO Snapchat dan Facebook
CEO Snapchat Evan Spiegel dan CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook memberikan 'kado' menjelang Initial Public Offering (IPO) Snapchat. Jejaring sosial itu kembali mengkloning fitur stories Snapchat untuk layanan miliknya, dan kali ini yang mendapat giliran adalah WhatsApp.

Dilansiir The Verge, Rabu (22/2/2017), WhatsApp akan menggunakan format stories seperti yang dimiliki Snapchat, untuk fitur status layanan tersebut. Fitur ini meluncur untuk perangkat Android, iPhone, dan Windows Phone, mulai Senin (20/2/2017) kemarin.

Stories WhatsApp juga diunggah dari aplikasi kamera bawaan. Ketika gambar sudah diambil, pengguna bisa menghiasnya dengan menggambar teks dan emoji. Setelah diunggah, gambar tersebut akan tampil di tab "status" yang baru dan bisa dilihat oleh daftar teman selama 24 jam ke depan. Teman di kontak WhatsApp bisa langsung mengomentari posting tersebut.

WhatsApp menjadi produk keempat Facebook yang meniru stories Snapchat. Instagram yang pertama melakukannya pada Agustus 2017, kemudian diikuti Facebook Messenger, dan Facebook.

Facebook Messenger dan Facebook saat ini masih menguji fitur tersebut ke sejumlah pengguna di beberapa negara. WhatsApp adalah produk kedua milik Facebook dengan fitur stories yang sudah meluncur secara global.

WhatsApp sendiri memposisikan pembaruan tersebut sebagai kado untuk pengguna dalam rangka ulang tahun kedelapannya. Selain itu juga sebagai simbol "kembali ke akar".

"Saat meluncur hampir 8 tahun lalu (24 Februari), WhatsApp dimulai sebagai sebuah aplikasi untuk berbagai status baru, di mana orang-orang bisa mengetik pesan pendek agar teman-temannya bisa mengetahui apa yang mereka lakukan. Ketika kami menyadari mereka menggunakan fitur itu untuk berkomunikasi secara real time, kami mendesain ulang WhatsApp sebagai sebuah aplikasi pesan," ungkap WhatsApp di blog resminya.

Fitur status memang bagian penting di WhatsApp, tapi kehadiran fitur stories di layanan itu dinilai dapat mengusik masa depan Snapchat. Di sisi lain, kehadiran dan popularitas Snapchat di kalangan anak muda menjadi teror eksternal bagi Facebook, sehingga harus membuat perusahaan merombak roadmap produknya selama setahun terakhir.

Dari sudut pandang Facebook, menambahkan stories ke WhatsApp menggambarkan sebuah usaha strategis untuk menumpulkan pertumbuhan Snapchat di pasar, dimana aplikasi pesan singkat belum begitu populer.

Dengan menerapkan salah satu fitur Snapchat yang paling populer di aplikasi sosial miliknya, Facebook diprediksi memaksa Snap Inc - perusahaan di balik Snapchat, untuk menemukan jalan baru menumbuhkan bisnisnya.

(Din/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya