Liputan6.com, London - Kanker payudara adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Meski begitu, ada cara alternatif bagaimana penderita bisa menanggulanginya. Salah satunya adalah mencegah sebelum sel kanker menyebar ke tubuh penderita.
Metode pencegahan ini pun dioptimalkan oleh seorang pelajar berusia 18 tahun dengan menciptakan bra pintar yang dapat dikenakan oleh para penderita kanker payudara.
Adalah Julian Rios Cantu, pencipta bra pintar pendeteksi kanker payudara. Terinspirasi dari sang ibu yang sudah menderita kanker payudara sejak lama, Cantu akhirnya menciptakan inovasi perangkat pendeteksi kanker payudara yang dapat mendeteksi tanda kanker dalam tahap awal.
Advertisement
Baca Juga
Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, Minggu (7/5/2017), bra pintar yang bernama "EVA" ini diciptakan dengan 200 komponen biosensor yang bertugas untuk melacak permukaan payudara yang terinfeksi sel kanker, serta memantau pertumbuhan sel untuk memastikan ia ganas atau tidak.
Pada saat yang sama, penderita dapat memantau sel via aplikasi EVA yang dapat diunduh di iOS dan Android. Cantu mengatakan, deteksi sel kanker payudara pada tahap awal sebetulnya menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran sel menjadi lebih luas.
Menurutnya, jika sel kanker sudah bisa dideteksi lebih awal, risiko penyebaran kanker payudara tentu akan lebih mudah terkontrol.
"Pengguna EVA tak perlu repot lagi pergi ke dokter untuk melewati sejumlah tes. Dengan EVA, penderita bisa mengetahui secara langsung status penyebaran sel kanker agar bisa ditindaklanjuti oleh para dokter," kata Cantu.
EVA memang belum dijual bebas untuk saat ini. Namun, Cantu telah memenangkan perangkat bra pintarnya itu dalam kompetisi Student Entrepreneur Awards (SEA) dan menerima hadiah sebesar US$ 20.000 (atau setara dengan Rp 266 juta).
(Jek/Cas)