Lulusan SMP dan SMA Dominasi Mitra Pengemudi Go-Jek

Berdasarkan hasil riset Puskakom UI, Mitra pengemudi Go-Jek didominasi dari lulusan SMP dan SMA sederajat.

oleh Jeko I. R. diperbarui 09 Mei 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 11:30 WIB
Driver Go-Jek
Driver Go-Jek mulai berdatangan di kantor PT GO-JEK INDONESIA, Jalan Kemang Raya No 15, (Liputan6.com/ Mochamad Wahyu Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan hasil riset Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi (Puskakom) UI, aplikasi transportasi online seperti Go-Jek ternyata membuka lapangan pekerjaan lebih luas, khususnya bagi lulusan SMP hingga SMA sederajat.

Menariknya, meski cuma menjadi pengemudi ojek online, penghasilan mereka bisa mencapai rata-rata di atas UMP Nasional.

Seperti disampaikan pelaku riset Puskakom UI Alfindra Primaldhi, 85 persenmitra pengemudi Go-Ride memiliki tingkat pendidikan SMP hingga SMA sederajat.

"Tingkat ini sejalan tingkat pendidikan angkatan kerja pengangguran, di mana lulusan SMP sampai SMA sederajat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan," kata Alfindra saat presentasi pemaparan hasil riset di Ibis Hotel, Jakarta, Senin (8/5/2017) kemarin.

"Kelompok dengan pendidikan tersebut adalah kelompok pengangguran tertinggi pada angkatan kerja sebesar 60 persen," ia melanjutkan.

Menariknya, hal serupa juga terjadi layanan Go-Jek untuk roda empat, yaitu Go-Car. Bedanya, tingkat penyerapan tenaga kerja sebagai pengemudi di layanan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Go-Ride.

"Ada 56 persen mitra pengemudi yang memiliki tingkat pendidikan SMP hingga SMA sederajat," sebutnya.

"Dengan begitu, aplikasi on-demand seperti Go-Jek ini jelas membuka lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang belum terserap," sambung Alfindra.

Sekadar informasi, riset Puskakom UI adalah penelitian berbasis aplikasi yang memakai metode sampling pencuplikan acak murni (pure random sampling) ke mitra pengemudi Go-Ride (3.213 responden), Go-Car (2.801 responden), dan pelanggan (4.048 responden) yang aktif dalam tiga bulan terakhir.

Sampel mewakili populasi pengemudi dan pelanggan di 15 lokasi, di mana 50 persen berasal dari wilayah Jabodetabek sebagai wilayah dengan jumlah pengemudi dan pelanggan terbanyak.

(Jek/Cas)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya