Jurus Astragraphia Dorong Industri Printing di Indonesia

Pasar industri printing global diperkirakan akan tumbuh hingga US$ 980 miliar pada 2018.

oleh Iskandar diperbarui 04 Sep 2017, 21:02 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2017, 21:02 WIB
Sahat Sihombing, Presiden Direktur PT Astragraphia Xprins Indonesia
Sahat Sihombing, Presiden Direktur PT Astragraphia Xprins Indonesia. Dok: Astragraphia

Liputan6.com, Jakarta - Penetrasi smartphone yang mencapai 142 persen dan jumlah pengguna internet di Tanah Air yang terus tumbuh hingga 132,7 juta pengguna, membuat PT Astragraphia Xprins Indonesia lebih jeli dalam melihat tren tersebut.

Sahat Sihombing, Presiden Direktur PT Astragraphia Xprins Indonesia mengatakan bahwa tren itu merupakan peluang untuk mengakselerasi bisnis printing. Menurutnya, revolusi digital memungkinkan pebisnis untuk mendapatkan order printing dari mana pun dan kapan saja.

"Kami ingin para printing partner tumbuh bersama kami, melalui satu platform online printing yakni PrintQoe.com. Dengan platform digital ini kami yakin bisnis printing akan sangat menjanjikan dan terus tumbuh,” ujar Sahat melalui keterangannya, Senin (4/9/2017) di Jakarta.

PrintQoe.com dikliam sebagai online printing B2B pertama di Indonesia yang memberikan banyak kemudahan dan manfaat bisnis bagi pelangganperusahaan dan pelaku bisnis printing. Layanan PrintQoe.com, yang sebelumya dikenal dengan layanan Xprins Web Services (XWS), kini hadir dengan mempertegas kembali posisinya sebagai layanan online printing B2B.

PrintQoe.com melayani kebutuhan print on-demand dan variable printing secara real time sehingga memudahkan perusahaan melakukan proses cetak berbagai jenis dokumen tanpa harus datang ke lokasi pencetakan. Teknologi digital dan cetak yang berkembang saat ini banyak memberi kemudahan dalam industri percetakan dan printing.

“Layanan print on-demand akan menjadi solusi tren cetak cepat dan efisien bagi perusahaan hingga tahun depan. Dengan semakin banyak individu dan perusahaan yang beralih ke layanan print on-demand,maka pelaku bisnis printing harus merespons cepat kebutuhan ini,” tambah Sahat.

Hadirnya layanan PrintQoe.com merupakan bagian dari strategi Astragraphia untuk mengajak publik meninggalkan cara lama yang membuang waktu dan tenaga dengan memanfaatkan teknologi digital printing sebagai solusi percetakan yang terintegrasi, modern, cepat, tepat, dan efisien.

Berdasarkan laporan dari Smithers Pira, pasar industri printing global diperkirakan akan tumbuh hingga US$ 980 miliar pada 2018, di mana pertumbuhan dipacu dengan meningkatnya demand terhadap digital printing. Pasar digital printing tumbuh dua kali lipat dari 9,5 persen pada 2008 menjadi 19,7 persen pada 2018.

(Isk/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya