Liputan6.com, Jakarta - Usai berakhirnya jabatan Alexander Rusli, kini kursi CEO Indosat Ooredoo diisi oleh Joy Wahyudi. Joy diketahui telah resmi dilantik sebagai Direktur Utama Indosat lewat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Selasa (14/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Joy pun mengungkap visi dan misi utamanya dalam jangka panjang, di mana ia ingin kembali ke bisnis dasar Indosat--yakni murni telekomunikasi. Ia mengaku ingin memperkuat bisnis telekomunikasi dan tak ingin bermain di bisnis lain.
"Tahun-tahun sebelumnya kita banyak bermain-main bikin bisnis ini itu, sekarang semua kita setop. Kita back to basic. Kita ingin fokus menyediakan jaringan. Jadi, saya mau pastikan pembangunan jaringan jalan dengan baik, jangan tersendat-sendat. Itu saja dasarnya," papar Joy saat ditemui Tekno Liputan6.com di sela-sela acara Digital Economic Briefing 2017 di kantor pusat Indosat Ooredoo.
Selain itu, Joy juga menegaskan pihaknya tak akan lagi berkutat di ranah bisnis e-Commerce. Seperti diketahui, Indosat dulu memang sempat membuka Cipika. Layanan e-Commerce ini akhirnya ditutup karena perusahaan belum menemukan model bisnis yang tepat dan menjanjikan.
"Jadi kita dulu kan sempat ada tuh (Cipika) banyak banget macem-macem dulu, sekarang sudah tutup semua. 80 persen dari capex kita pasti lari ke bisnis dasar. Nah, sisa 20 persen kita kan juga ada B2B (business-to-business)," pungkas Joy.
Pertahankan Posisi Pasar
Lantas, seperti apa rencana Joy memegang kemudi perusahaan di waktu mendatang?Â
"Targetnya sesuai rencana bisnis perusahaan yang pasti. Jadi, kalau ditanya ingin punya target untung besar pasti punya. Mudah-mudahan lebih tinggi," ujar Joy.
Sayang, Joy enggan mengungkap persentase target keuntungan perusahaan. Yang pasti, ia ingin Indosat Ooredoo bisa menjadi perusahaan telekomunikasi yang terdepan.
"Kita sih ingin jualan sebanyak-banyaknya, tetapi kalau jualan tinggi nggak bisa ya efisiensikan biaya. Sekarang kita ini sudah nomor dua, jadi ya nggak mungkin turun ke nomor tiga. Kalau nomor satu ya nggak mungkin, kita realistis aja lah," terang pria yang sempat menjabat sebagai Chief Commercial Officer di XL Axiata tersebut.
Menariknya, Joy justru Indosat Ooredoo ingin terus berada di posisi kedua operator telekomunikasi terbesar di Indonesia. Ia menilai, meski nomor dua, posisi Indosat Ooredoo sudah begitu besar dan memiliki pemasukan dengan pertumbuhan agresif.
"Ya kita perkuat di nomor dua saja. Toh revenue kita tumbuh terus, serta cost financing rendah, itu akan membantu," tambahnya.
(Jek/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Â
Advertisement