Liputan6.com, Jakarta - Vice Chairman Samsung Electronic, Jay Y Lee (Lee Jae-yong) akhirnya dinyatakan tidak dipenjara. Padahal, sebelumnya Lee sempat divonis 12 tahun penjara oleh pengadilan.
Diketahui, Lee diciduk oleh pihak berwajib karena dituduh melakukan suap dan penggelapan uang.
Salah satu penyuapan yang melibatkan Lee adalah saat ia dituduh memberikan suap kepada mantan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, yang diturunkan dari takhtanya pada tahun 2017 silam.
Advertisement
Setelah berbulan-bulan disorot media, akhirnya petinggi Samsung tersebut hanya mendapatkan hukuman percobaan dan tidak harus mendekam di penjara.
Baca Juga
Sebelum divonis, Lee dikenakan hukuman lima tahun penjara, akan tetapi vonis justru naik menjadi 12 tahun penjara setelah ia mengajukan banding, dan sekarang ia malah bebas.
Financial Times pada Kamis (8/2/2018), melaporkan pengadilan memutuskan bahwa petinggi Samsung tersebut tak membuat permintaan eksplisit maupun implisit kepada Presiden Park. Pihak Lee juga menampik tuduhan jaksa bahwa bos Samsung tersebut telah menyembunyikan aset di luar negeri.
Bagaimana pun, Lee kini belum sepenuhnya bersih dari tuduhan korupsi, dan pengacaranya akan kembali banding di pengadilan.
Hukuman Ringan untuk Penjahat Kerah Putih
Ini bukan pertama kalinya Korea bersikap longgar terhadap kejahatan kerah putih, pada 2007 silam Chun Mong-koo yang merupakan ketua Hyundai Motor dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun akibat kasus korupsi.
Kemudian, ia mendapatkan grasi dari Presiden Lee Myung-bak atas dasar kontribusi Chun Mong-koo dalam perekonomian Korea.
Presiden Park Geun-hye juga sempat memberikan grasi ke Chaey Tae-won, pemimpin dari SK Group, yang sebetulnya dihukum penjara selama empat tahun atas masalah penggelapan uang.
Begitu juga dengan mantan ketua Daewoo Group, Kim Woo-jung, yang dijatuhkan hukuman selama sepuluh tahun pada 2006. Akan tetapi pada 2007, ia mendapat grasi dari Presiden Roh Moo-hyun.
Sebelum kasus yang menimpa Lee Jae Yong, petinggi Samsung Lee Kun-hee juga terjerat kasus penggelapan uang dan penghindaran pajak, dan ia mendapatkan grasi dari Presiden Lee Myung-bak.
Lee Jae-yong sendiri dituduh memberikan sumbangan dengan nilai US$ 36 juta atau setara dengan Rp 480 miliar kepada Choi Soon-sil yang merupakan sahabat dekat sekaligus penasihat spiritual Presiden Park.
Tujuannya, supaya ia mendapatkan dukungan dari pihak pemerintah Korea Selatan soal rencana akuisisi Samsung dengan perusahaan Cheil Industry.
Advertisement
Samsung Rajai Perekonomian Korsel
Samsung pertama kali didirikan di Seoul pada tahun 1938 oleh Lee Byung-chul, seorang putra dari keluarga kaya. Semasa hidupnya, ia juga dikenal sebagai orang paling kaya di Korea.
Dan kini, Samsung menjadi salah satu pemegang kekuatan bisnis terbesar di Korea Selatan. Eksistensinya yang sangat mendunia, bahkan berhasil menaklukkan Hyundai, LG, dan KIA.
Samsung Group terdiri dari 60 perusahaan yang berpengaruh pada perekonomian Korea Selatan, perusahaan ini juga memperkerjakan ratusan ribu pegawai.
(Tom/Jek)