Masuk Singapura, Go-Jek Gandeng Eks Mitra Uber?

Go-Jek kemungkinan bakal masuk ke Singapura dan bermitra dengan perusahaan taksi Comfort yang pernah menjadi mitra taksi Uber.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 25 Apr 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2018, 11:30 WIB
CEO Go-Jek Nadiem Makariem
CEO Go-Jek Nadiem Makariem. Liputan6.com/Agustin Setyo W.

Liputan6.com, Jakarta - Operator taksi terbesar di Singapura, ComfortDelGro, dikabarkan tengah dalam proses pembicaraan dengan Go-Jek.

Mengutip laporan Tech Crunch, Rabu (25/4/2018), pembicaraan yang dimaksud terkait dengan kemungkinan kemitraan antara kedua perusahaan.

Sebelumnya, ComfortDelGro, merupakan mitra Uber. Uber sebelumnya mencapai kesepakatan besar dengan Comfort pada Desember tahun 2017.

Namun pada bulan lalu, kesepakatan keduanya batal gara-gara perusahaan AS tersebut menjual operasional bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab.

Kini, Go-Jek dikabarkan tengah bersiap melakukan ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara. Go-Jek disebut-sebut akan memperluas layanannya ke Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Namun sumber Tech Crunch mengungkap, startup unicorn Indonesia ini tengah mengadakan pembicaraan tahap awal dengan Comfort untuk masuk ke pasar Singapura dan menambah 15.000 mitra pengemudi taksi.

Sayangnya, perusahaan taksi Singapura itu menolak memberikan komentar terkait hal ini. Sementara, juru bicara Go-Jek menyebut, "perusahaan tidak dapat memberikan komentar atas rumor dan spekulasi."

Sekadar diketahui, nilai valuasi Go-Jek kini mencapai US$ 4,5 miliar dan tambahan pendanaan US$ 2 miliar dari investor barunya antara lain Google, Tencent, JD.com, Allianz, dan Meituan Dianping.

Startup ini bermula dari sebuah aplikasi jasa ojek online, kemudian mulai merambah ke pemesanan taksi dan kendaraan roda empat, hingga ke layanan pembayaran melalui Go-Pay.

Perusahaan rintisan Nadiem Makarim inipun memiliki ambisi untuk ekspansi ke luar Indonesia, khususnya ke Asia Tenggara. Kesempatan ini kian terbuka lebar setelah Uber ke luar dari pasar Asia Tenggara.

Selain Singapura, Go-Jek dikabarkan untuk masuk ke Vietnam, Thailand, dan Filipina. Bahkan menurut sumber Tech Crunch, Go-Jek kini tengah melakukan perekrutan staf.

Tak Bisa Hadirkan Ojek Online ke Singapura

Para mitra driver Go-Jek mengenakan seragam ala pilot "The Resistance"
Para mitra driver Go-Jek mengenakan seragam ala pilot "The Resistance" (Foto: Go-Jek)

Hal ini cukup masuk akal, Go-Jek bisa meluncurkan layanan sepeda motornya ke tiga negara di atas, kecuali Singapura yang melarang berlakunya kendaraan roda dua sebagai moda transportasi umum.

Sebelumnya Go-Jek juga telah membuka kantor di Singapura tahun lalu untuk pengembangan bisnisnya. Dipercaya, akan ada permintaan untuk layanan taksi di negara tersebut.

Alih-alih meluncurkan layanan dari nol, kerja sama dengan Comfort bakal memberikan akses Go-Jek ke armada taksi yang lebih banyak. Hal tersebut ditambah juga dengan adanya permintaan dari sisi pengemudi juga.

Setelah Uber hengkang dari Asia Tenggara, Comfort memberitahukan ke para pengemudi untuk menghapus aplikasi Uber.

Banyak armada taksi dilaporkan tidak nyaman setelah Grab menjadi satu-satunya pilihan mereka. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Go-Jek dalam pembiaraannya dengan Comfort, untuk menghadirkan layanan di Singapura.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya