Usia 21 Tahun, Mahasiswa Ini Kantongi Rp 800 Juta dari Jualan Online di Bukalapak

Pemuda 21 tahun bernama Kolaliandri Ginting mengaku meraup keuntungan sekitar Rp 800 juta selama berjualan onine di Bukalapak.

oleh Iskandar diperbarui 11 Agu 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 11:00 WIB
Kolaliandri Ginting, pemuda Medan yang sukses jualan online di Bukalapak
Kolaliandri Ginting, pemuda Medan yang sukses jualan online di Bukalapak. Dok: Bukalapak

Liputan6.com, Medan - Sukses dalam berbisnis tak lagi memandang usia. Banyak pengusaha muda yang berhasil 'memetik buah manis' berkat usaha yang dirintisnya.

Salah satunya adalah Kolaliandri Ginting yang mampu meraup keuntungan sekitar Rp 800 juta selama berjualan online di Bukalapak.

Mahasiswa 21 tahun ini mengaku berjualan online di Bukalapak sejak 2016. Produk yang ia tawarkan adalah mesin pertanian, namun salah satu produk andalannya adalah mesin cuci sepeda motor-mobil portabel yang ia rakit sendiri.

Ia menjelaskan, mesin cuci sepeda motor-mobil portabel yang ia rakit adalah buatan China. Kemudian, ia modifikasi dengan manambahkan selang sepanjang 5 meter, adaptor, gun sprayer, dan komponen dalam negeri lainnya.

"Saya jualan online sudah dua tahun. Produk yang jadi andalan di lapak saya adalah mesin cuci sepeda motor-mobil portabel yang saya rakit sendiri. Semua berawal dari 'the power of kepepet'," ujar pemuda yang akrab disapa Andri ini kepada Tekno Liputan6.com, Jumat sore (10/8/2018) di Medan, Sumatera Utara.

Yang mengejutkan adalah dari hasil selama jualan online, ia mengaku telah mengantongi keuntungan sekitar Rp 800 juta dengan rata-rata penjualan 500 unit mesin cuci sepeda motor-mobil portabel per minggu. Padahal, ia memulai bisnis hanya untuk modal berkencan dengan kekasihnya.

"Saya jualan online sebenarnya cuma untuk modal berkencan. Kan malu kalau harus berbohong sama orangtua, pura-pura minta uang untuk biaya kuliah tapi nyatanya dipakai untuk pacaran. Dan ternyata, lama kelamaan hasilnya sangat menguntungkan hingga menghasilkan profit sekitar Rp 800 juta," ungkap Andri bersemangat.

Pria kelahiran 29 Desember 1997 ini bahkan dengan percaya diri menargetkan profit pada tahun ini hingga Rp 1 miliar, dan pada tahun berikutnya menargetkan keuntungan Rp 2 miliar.

"Dari hasil keuntungan yang saya peroleh, saya bisa traveling ke beberapa tempat wisata kekinian di Indonesia dan sejumlah negara. September nanti saya juga akan memberangkatkan kedua orangtua ke Holy Land," ucapnya dengan bangga.

Terinspirasi dari Soekarno

Kolaliandri Ginting, pemuda Medan yang sukses jualan online di Bukalapak. Liputan6.com/Iskandar
Kolaliandri Ginting, pemuda Medan yang sukses jualan online di Bukalapak. Liputan6.com/Iskandar

Andri pun memberikan masukan kepada generasi milenial yang ingin sukses seperti dirinya. Ia mengatakan, jangan ragu untuk berbisnis online dan jangan gengsi untuk menerima masukan dari orang lain yang lebih berpengalaman.

"Jalanin aja dulu, semua pasti akan ketemu jalannya. Dan yang terpenting, belajar banyak tentang bisnis dan mau menerima masukan dari orang lain," tuturnya.

Ia bahkan mengaku terinspirasi oleh beberapa pesan yang disampaikan oleh Presiden RI pertama Soekarno, yang salah satunya adalah kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Pada packaging produk, saya tulis beberapa quote dari Presiden Soekarno yang memantik rasa nasionalisme kita. Tujuannya adalah agar rasa nasionalisme pelanggan kian tinggi dan semakin cinta dengan produk dalam negeri," ucap Andri menambahkan.

 

Jiwa Pebisnis Mengakar dari Orangtua

Kolaliandri Ginting, pemuda Medan yang sukses jualan online di Bukalapak. Dok: Bukalapak
Kolaliandri Ginting, pemuda Medan yang sukses jualan online di Bukalapak. Dok: Bukalapak

Sebelum memulai bisnis, Andri sering disuruh orangtua membeli spare part mesin pertanian. Kebetulan, orangtuanya memiliki toko mesin pertanian di Kabupaten Karo.

"Dari situ saya bisa memahami spare part mesin pertanian, sampai akhirnya terinspirasi membuat karya handmade," ungkapnya.

Andri bergabung di Bukalapak semenjak mulai kuliah atau tepatnya pada 2016. Saat ini, mahasiswa Universitas Sumatera Utara tersebut memiliki enam karyawan, terdiri dari tiga spesialis produksi dan tiga marketing.

Bukalapak sendiri memiliki fitur-fitur yang membantu pelapak seperti Andri untuk meningkatkan penjualan. Andri mengaku menggunakan fitur Pelapak Premium agar lebih mudah menerapkan iklan pay per click (PPC).

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya