Liputan6.com, Jakarta - Festival Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), Bekraf Habibie Festival, kembali digelar.
Kali ini acara tersebut akan digelar pada 20-23 September 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.
Co-founder dan CEO Bekraf Habibie Festival, PT Orbit Ventura Indonesia, Sachin V. Gopalan, optimistis Bekraf Habibie Festival 2018 akan lebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Ia pun memperkirakan jumlah pengunjung akan mencapai 90-100 ribu orang.
“Prediksi kami pengunjung tahun ini berkisar 90-100 ribu. Hari pertama dan kedua biasanya kami undang guru dan anak sekolah, kemudian hari-hari berikutnya biasanya yang datang itu keluarga,” jelas Sachin dalam acara konferensi pers Bekraf Habibie Festival 2018 di kawasan Jakarta, Jumat sore (7/9/2018).
Diungkapkannya, festival ini pada tahun pertama mendapatkan 50 ribu lebih pengunjung. Kemudian pada tahun lalu lebih dari 80 ribu.
“Saya yakin pengunjung pada tahun ini lebih banyak, karena kami berusaha menyajikan yang lebih baik setiap tahun. Kami selalu meningkatkan atau menambah dari apa yang kurang sebelumnya, agar festival ini menjadi lebih baik,” ungkap Sachin.
Perhelatan festival teknologi ini merupakan perwujudan cita-cita dari Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Festival akan memfasilitasi beragam industri, pelaku, serta komunitas pecinta dan penggerak budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
Tema Bekraf Habibie Festival 2018 adalah “Lihat, Sentuh, dan Rasakan Teknologi dan Inovasi Terbaru”.
Festival terdiri dari berbagai zona, di antaranya Bazaar Inovasi, Makerland, Fin Tech 2.0, A to B the Future of Transportation, Sport Land, Infusion dan Fund Fest. Semuanya akan diaplikasikan dalam sejumlah acara harian dengan kemasan edukatif.
Bekraf Habibie Festival tahun ini memiliki lebih dari 250 mitra, hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, para pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk ke festival ini.
Bisa Pererat Teknologi dan Manusia
Pendiri dan Chairman Bekraf Habibie Festival 2018, Ilham Habibie, juga berharap festival ini bisa berperan mempererat hubungan teknologi dan inovasi dengan manusia.
“Kita perlu menurunkan penghalang teknologi, sehingga orang tidak takut untuk belajar tentang teknologi dan inovasi. Tujuan kami adalah menjadikan teknologi sebagai bagian dari budaya, dan inilah upaya kami membudayakan teknologi,” kata Ilham pada kesempatan yang sama.
Advertisement
Memacu Daya Kreasi dan Inovasi
Bekraf Habibie Festival 2018 juga disiapkan untuk memacu daya kreasi dan inovasi, serta daya saing pelaku industri di pasar global.
Beberapa zona baru diharapkan memenuhi kebutuhan informasi, seperti Fin Tech 2.0 yang akan memperliharkan kemajuan teknologi keuangan, Bazaar Inovasi yang menyajukan produk-produk lokal, serta Fund Fest yang memberikan peluang startup mendapatkan modal pendanaan.
Bekraf Habibie Festival tahun ini memiliki lebih dari 250 mitra, hampir dua kali lipat dari tahun lalu.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, para pengunjung tidak dipungut biaya sama sekali untuk masuk ke festival ini.
Bekraf Habibie Festival pada tahun ini juga akan meluncurkan Berkarya! Akademi untuk mewadahi pekerjaan dan keterampilan di masa depan, sebagai persiapan revolusi industri ke empat.
Lebih dari 20 mitra kurikulum akan mengadakan lebih dari 80 sesi pelatihan bagi 4.000 orang. Berkarya! Akademi ini akan digelar di berbagai kota di Indonesia.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai salah satu pendukung utama festival ini, optimistis acara ini akan sukses seperti tahun-tahun sebelumnya. Ketua Bekraf, Triawan Munaf, pun meyakini bahwa ekonomi kreatif tidak dapat tumbuh tanpa menggunakan teknologi terbaru. Begitu pula sebaliknya.
“Keduanya saling bergantung dan ini akan menjadi game changer bagi Indonesia. Inovasi diperlukan di semua sektor jila kita ingin menjadi bangsa yang maju,” tutur Triawan.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: