Orang Terkaya di Dunia Naikkan Upah Minimal Karyawan Jadi Rp 228 ribu Per Jam

Keputusan ini dibuat setelah perusahaan milik orang terkaya di dunia mendapatkan sejumlah kritik dan tekanan terkait dengan perlakuan bagi para pekerja di gudang.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Okt 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 14:00 WIB
Jeff Bezos (sumber: fortune)
Jeff Bezos (sumber: fortune)

Liputan6.com, Jakarta - Amazon bakal menaikkan upah minimum bagi karyawan di Amerika Serikat menjadi USD 15 atau Rp 228 ribu per jam.

Keputusan ini dibuat setelah perusahaan milik orang terkaya di dunia mendapatkan kritik dan tekanan terkait perlakuan bagi para pekerja di gudang.

"Kami mendengarkan kritik-kritik yang ada, berpikir keras terkait apa yang ingin dilakukan, kemudian kami memutuskan," kata Founder sekaligus CEO Amazon, Jeff Bezos, sebagaimana dikutip dari CNET, Minggu (7/10/2018).

Rencananya, kebijakan ini mulai efektif diterapkan pada 1 November mendatang. Seluruh karyawan tetap, pekerja paruh waktu, musiman, dan pekerja sementara akan ikut merasakan dampak peningkatan upah minimum per jam.

Total, ada sekitar 250 ribu karyawan Amazon dan 100 ribu pekerja musiman yang hanya dipekerjakan saat musim liburan yang bakal terdampak kebijakan ini.

Tidak hanya itu, Amazon juga meningkatkan upah minum mereka di Inggris menjadi £9.50 (sekitar Rp 188 ribu) and £10.50 (Rp 200 ribu) di London yang juga bakal berlaku efektif pada 1 November.

Amazon tidak menyebutkan, berapa upah minimum mereka sebelumnya karena kemungkinan angkanya variatif di tiap negara.

Tahun ini, Bezos dan Amazon berulang kali dikritik lantaran upah yang dibayarkan ke karyawan bagian gudang (karyawan terbanyak di Amazon) dinilai terlalu kecil.

Padahal, saat itu nilai pasar perusahaan e-Commerce terkemuka itu mencapai USD 1 triliun. Selain itu, Bezos juga menjadi orang paling kaya di dunia.

Menurut data yang diungkap Amazon di Security and Exchange Commission (SEC) AS, rata-rata upah yang dibayarkan Amazon ke karyawan besarnya mencapai USD 28.446 (setara Rp 431 juta. Meski begitu, angka ini dianggap jauh lebih rendah ketimbang karyawan di perusahaan teknologi lainnya.

Pada perusahaan teknologi karyawan yang dibayar paling tinggi biasanya adalah software engineers. Nah, menurut Amazon, peningkatan upah per jam itu akan tercermin dalam panduan pendapatannya.

Kritik dari Senator

5 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang CEO Amazon Jeff Bezos
Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon, telah menjadi subjek berita utama di seluruh dunia baru-baru ini. Seperti apakah dia sebenarnya? (Forbes.com)

Salah satu kritik terkait besaran upah karyawan Amazon disuarakan oleh senator AS Bernie Sanders. Bulan lalu dia mempersyaratkan perusahaan besar seperti Amazon dan Walmart untuk ikut menanggung bantuan pemerintah di bidang pangan, perumahan, serta asuransi kesehatan.

Sanders menyebut, cukup banyak karyawan bergaji rendah dari Amazon yang bergantung pada bantuan pemerintah untuk tinggal, makan, maupun membiayai kesehatannya.

Sebelumnya Amazon menyebut telah memenuhi masukan dari senator, yakni terkait upah minimum pekerja yang rata-rata sudah USD 15 per jam, jika bonus ikut dihitung.

Amazon juga menyebut, karyawan mereka yang masih tergantung pada bantuan pemerintah adalah karyawan jangka pendek serta pegawai paruh waktu.

Ajak Perusahaan Lain Lakukan Langkah Serupa

Jeff Bezos
Jeff Bezos (AP PHOTO)

Alih-alih menyanggah kritikan banyak pihak, tahun ini Amazon mengambil langkah perubahan.

Selain menambah jumlah upah minimum harian, Bezos juga berjanji menyumbangkan USD 2 miliar untuk para tunawisma dan pendidikan.

"Hari ini saya mengucapkan selamat kepada Mr Bezos karena telah melakukan hal yang tepat. Perusahaan besar lainnya seperti Walmart dan industri makanan cepat saji sebaiknya mengikuti langkah ini, dengan upah yang lebih tinggi," kata Sanders.

Bezos pun mencuitkan ucapan terima kasihnya kepada Sanders. "Kami bergembira tentang ini dan berharap perusahaan lainnya akan ikut serta," tutur Bezos.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya