Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, lukisan hasil karya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan judul Portrait of Edmond Belamy, laku seharga US$ 432.500 atau setara Rp 6,5 miliar dalam lelang.
Ya, lukisan yang dilukis oleh kecerdasan buatan itu ikut dilelang oleh rumah lelang Christie.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan menurut laporan yang dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Minggu (28/10/2018), sebenarnya lukisan tersebut ditargetkan hanya terjual antara US$ 7.000 hingga US$ 10.000 (sekitar Rp 106,5-152 jutaan).
Karya seni tersebut diciptakan oleh sekelompok orang yang menamakan diri mereka Obvious. Ketiga anggota Obvious adalah mahasiswa Prancis berusia 25 tahun. Mereka menggunakan algoritma kecerdasan buatan bernama GAN (generative adversarial network) untuk membuat lukisan tersebut.
Kecerdasan buatan itu dilatih menggunakan sejumlah potret bersejarah kemudian mulai mencoba membuat gambar sendiri. Kemudian, gambar yang telah dibuat dicetak dan dibingkai, selanjutnya ditandatangani dengan nama algoritma GAN.
Pihak rumah lelang Christie mengonfirmasi, harga jual lukisan tersebut melalui telepon. Namun, pemenang lelang ingin namanya tetap jadi anonim.
#AuctionUpdate The first AI artwork to be sold in a major auction achieves $432,500 after a bidding battle on the phones and via ChristiesLive https://t.co/XiDVxVGa1n pic.twitter.com/7dxirT55i8
— Christie's (@ChristiesInc) October 25, 2018
Terlibat Kontroversi
Meski begitu, lukisan Belamy ini sebelumnya pernah jadi kontroversi terkait dengan cipta karya AI-nya. Pasalnya, Obvious mengakui, selain memakai algoritma GAN, mereka juga menggunakan kode dari artis lain berusia 19 tahun yakni Robbie Barrat.
Tak jelas seberapa banyak kode AI milik Barrat yang digunakan, Namun tidak jelas apakah Barrat memiliki hak kepemilikan atas lukisan tersebut, mengingat kode AI miliknya dibagikan secara open source.
Advertisement
Ucapkan Terima Kasih
Obvious sendiri dalam pernyataannya menyebutkan ucapan terima kasihnya kepada komunitas AI, terutama yang membantunya menggunakan teknologi Ai seperti Ian Goodfellow si pencipta algoritma GAN.
"Kami juga berterima kasih kepada Robbie Barrat yang turut memberikan pengaruh pada karya seni ini," tutur Obvious.
Tak lupa Obvious juga berterima kasih pada Christie karena telah memberi kesempatan pada lukisan karya AI untuk pengembangan teknologi dalam penciptaan karya seni.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: