Pendapatan Alphabet Melonjak Ditengah Isu Pelecehan Seksual Google

Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat, mengatakan bahwa pertumbuhan naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.

oleh Andina Librianty diperbarui 29 Okt 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 13:30 WIB
Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari Google diterpa isu pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah karyawan, induk usahanya yakni Alphabet mengumumkan pendapatan kuartal III 2018 sebesar US$ 33,7 miliar pada Kamis (25/10/2018).

Pengumuman tersebut juga berisi optimisme pertumbuhan berkelanjutan.

Dikutip dari The Guardian, Senin (29/10/2018), Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat, mengatakan bahwa pertumbuhan naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan membukukan laba sebesar US$ 8,3 miliar dengan performa baik dari YouTube, Cloud, serta layanan pencarian mobile dan desktop.

Laporan keuangan ini dirilis ketika New York Times melaporkan bahwa Google memberikan paket pesangon sebesar US$90 juta kepada Andy Rubin.

Google dikirik lantaran "menyembunyikan" dugaan pelecehan seksual yang memicu kepergiannya.

CEO Google, Sundar Pichai, mengirim surat kepada para karyawan pada Kamis (25/10/2018), setelah laporan New York Times dipublikasikan.

Melalui surat itu, Pichai menegaskan Google mengambil tindakan keras dalam kasus dugaan pelecehan seksual, dan mengungkapkan telah memecat 48 orang termasuk 13 manajer senior dalam dua tahun terakhir.

Namun, baik Alphabet atau Google tidak menyinggung masalah tersebut saat menyampaikan laporan keuangannya.

 

Memprioritaskan Google News

Googleplex
Bulding 43, kantor pusat Google pertama yang didirikan di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Lebih lanjut, Pichai justru mengkritik peningkatan pengawasan pemerintah dan peraturan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi.

Ia juga merinci tentang perangkat hardware Google, pengembangan lanjutan berbagai produk inti seperti pencarian, peta, serta cloud yang membantu perusahaan terus tumbuh.

Selain itu, Pichai juga mengatakan pihaknya melihat daya tarik positif pada layanan berlangganan, serta memprioritaskan Google News untuk memastikan sumber berita terpercaya, muncul.

Lebih dari 70 persen pendapatan Alphabet berasal dari properti Google. Para analis sendiri telah memperkirakan raksasa teknologi tersebut akan membukukan laporan keuangan positif, bahkan setelah kontroversi kebocoran data yang memicu penutupan layanan Google+ beberapa waktu lalu.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya