Imbas Kasus Pelecehan Seksual, Google Bakal Didemo Karyawannya

Sebanyak 200 karyawan Google berencana untuk melakukan aksi protes terkait dengan cara perusahaan menangani kasus pelecahan seksual oleh para senior eksekutif.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Okt 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 16:30 WIB
Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 200 karyawan Google berencana untuk melakukan aksi protes terkait cara perusahaan menangani kasus pelecahan seksual yang melibatkan para senior eksekutif. Demikian informasi yang dilaporkan media Buzzfeed News.

Aksi protes tersebut, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Business Insider Singapore, Selasa (30/10/2018), akan berlangsung pada Kamis minggu ini.

Protes yang kebanyakan diikuti karyawan perempuan itu, merupakan respon atas pemberitaan The New York Times yang menjelaskan bagaimana sang raksasa internet menangani kasus pelecehan yang melibatkan para eksekutif perusahaan.

Sekadar informasi, sebelumnya salah satu mantan petinggi Google, Andy Rubin disebut-sebut telah diberi uang senilai US$ 90 juta untuk meninggalkan perusahaan.

Uang diberikan agar bapak Android itu menutup mulut atas kasus pelecehan seksual di Google.

Google pun memberikan respons atas pemberitaan The New York Times.

CEO Google Sundar Pichai langsung mengonfirmasi, 48 orang karyawan telah dipecat selama dua tahun terakhir karena diduga terlibat pelecehan seksual di kantor.

Para eksekutif perusahaan pun mengadakan rapat internal dengan seluruh karyawan. Mereka meminta maaf kepada karyawan atas kasus ini dan mencoba menjelaskan bagaimana perusahaan telah menangani kasus Rubin.

Forum Internal Google

kantor-google-130423c.jpg
Kantor Google

Selama seminggu terakhir, karyawan Google juga menyuarakan kekecewaan mereka melalui forum internal.

Bahkan, ide untuk melakukan pemogokan pun disampaikan oleh mereka dalam forum internal tersebut.

Para karyawan Google mengkritik tentang bagaimana para petinggi dan orang-orang berpengaruh di perusahaan bisa melarikan diri dari kasus pelecehan perempuan di tempat kerjanya.

Pihak Rubin pun mempermasalahkan laporan The New York Times itu. Dia bahkan menuding media tersebut telah menerbitkan publikasi kotor dan tak akurat.

Skandal Seks Bapak Android di Google

Google Plex
Suasana kantor pusat Google di Googleplex, Mountain View, Palo Alto, California. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Sebelumnya, laporan The New York Times yang menyebut 'bapak' Android, Andy Rubin, hengkang dari Google karena melakukan pelecehan seksual ke karyawan. 

Informasi ini pertama kali diungkap oleh dua petinggi perusahaan yang tidak mau disebutkan namanya.

Meski dipecat, dia dilaporkan masih mendapatkan uang sebesar US$ 90 juta. Permintaan untuk Rubin pergi dari Google dilakukan oleh CEO Google saat itu, Larry Page.

Dari penuturan sumber, penyebabnya adalah Rubin pernah meminta seorang karyawan untuk memberikan seks oral.

Usai terbukti melakukan hal tersebut, Rubin pun diminta mundur dari Google dengan tetap menerima uang sebesar US$ 2 juta per bulan selama empat tahun. 

Uang itu diberikan agar Rubin tidak membuat pernyataan publik yang menjelek-jelekan Google atau bekerja untuk kompetitor.

Meski belakangan, Rubin membantah hal tersebut dan menyebut keputusannya pindah atas kemauan sendiri.

Tidak hanya itu, ia diketahui juga memiliki hubungan dengan sejumlah koleganya dan memberikan sejumlah uang pada mereka.

Pada 2011, dia juga diketahui berselingkuh dengan wanita dari tim Android yang sebenarnya melanggar aturan perusahaan.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya