Bukan Cuma Huawei, 5 Perusahaan China Ini Juga Masuk Daftar Hitam AS

Selain Huawei, lima perusahaan asal China lain juga masuk daftar hitam AS. Siapa saja?

oleh Iskandar diperbarui 23 Jun 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2019, 09:00 WIB
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei masuk ke daftar hitam perdagangan Amerika Serikat (AS). Perusahaan asal Tiongkok ini dilarang membeli peralatan dan komponen dari perusahaan AS. Perusahaan asal AS juga dilarang menjalin hubungan bisnis dengan Huawei.

Selain Huawei, lima perusahaan asal China lain juga masuk daftar hitam AS. Kelima perusahaan tersebut terlibat dalam superkomputer yang berkaitan dengan militer.

Pemerintah AS mengklaim langkah ini dilakukan atas dasar keamanan nasional, sebagai pembenaran untuk menolak akses geopolitik Asia ke teknologi AS. Padahal, kedua pemimpin negara, Donald Trump dan Xi Jinping, dilaporkan akan bertemu untuk mengurangi perselisihan di bidang perdagangan.

Dilansir Indian Express, Minggu (23/6/2019), lima perusahaan itu termasuk pembuat superkomputer Sugon, yang sangat bergantung pada pemasok AS seperti pembuat chip Intel, Nvidia, dan Advanced Micro Devices.

Empat lainnya adalah Institut Teknologi Komputasi Wuxi Jiangnan dan tiga lainnya terafiliasi dengan Sugon. Departemen Perdagangan AS menyebut kegiatan mereka 'bertentangan dengan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri AS.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Komputasi Kinerja Tinggi

Banner Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat
Banner Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat. (Liputan6.com/Abdillah)

Sugon dan Wuxi Jiangnan Institute, menurut AS dimiliki oleh lembaga penelitian militer China, di mana mereka mengembangkan komputasi kinerja tinggi "exascale" generasi berikutnya untuk membantu modernisasi militer.

Paul Triolo, Analis Teknologi Eurasia Group mengatakan teknologi itu menjalankan simulasi nuklir, menghitung lintasan rudal, dan algoritma hipersonik.

"Ini semua tentang pertarungan exascale computing, yang telah ditetapkan China sebagai prioritas utama," katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan seperti Sugon telah menerima dukungan besar dari pemerintah.

Sugon sendiri telah mengembangkan prosesor generasi berikutnya. Ini melisensikan satu generasi teknologi AMD sebagai bagian dari usaha patungan, di mana anak perusahaan Sugon memiliki kepemilikan saham.

 

Tekanan AS

Huawei HQ
Device Laboratory milik Huawei di Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Andina Librianty

Seorang juru bicara AMD mengatakan perusahaan sedang meninjau masalah ini untuk menentukan langkah selanjutnya terkait dengan usaha patungan tersebut.

Untuk diketahui, ini bukan kali pertama AS menempatkan perusahaan China dalam daftar hitam. Pada 2015, National University of Defense Technology, China masuk dalam daftar tersebut.

"AS secara bertahap menekan akses ke teknologi besutannya untuk elemen-elemen utama superkomputer China generasi  berikutnya," ucap Triolo.

(Isk/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya