Ilmuwan Cari Cara Lawan Asteroid yang Berpotensi Hantam Bumi

Meskipun saat ini belum ada potensi bahaya batuan angkasa itu menabrak Bumi, para ilmuwan mendiskusikan sejumlah cara untuk menghindari tabrakan Bumi dengan asteroid.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 14 Agu 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 07:30 WIB
Asteroid (0)
Ilustrasi lintasan asteroid menuju Bumi. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan tengah mencari berbagai cara untuk menghentikan bencana yang disebabkan hantaman asteroid terhadap Bumi.

Meskipun saat ini belum ada potensi bahaya batuan angkasa itu menabrak Bumi, para ilmuwan mendiskusikan sejumlah cara untuk menghindari tabrakan Bumi dengan asteroid.

Penasihat sumber daya luar angkasa Grand Duchy Luksemburg Pete Wordon mengatakan, jika asteoroid cukup besar mengancam Bumi, semua pihak akan mulai bertindak memindahkan mereka.

Mengutip laman Express.co.uk, Rabu (14/8/2019), pada 2021 NASA akan melakukan Uji Pengalihan Asteroid Ganda.

Pada uji ini, NASA mendemonstrasikan efek kinetik tabrakan kecil asteroid guna mendeteksi seberapa besar mereka bisa memidahkan jalur asteroid tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan eksistensi Bumi di masa depan.

"Masalahnya, jika kamu memindahkan sesuatu bertahun-tahun sebelumnya, kamu tidak perlu terlalu banyak memindahkannya," kata Wordon.

Misalnya, kata Wordon, untuk asteroid yang seukuran gedung pencakar langit cara membelokkan orbitnya adalah dengan menabrakkan pesawat luar angkasa sebesar mobil kecil.

"Kita bisa menabrakkannya dengan pesawat luar angkasa seukuran mobil kecil. Ketika keduanya bertabrakan, akan mempengaruhi energi dan momentum. Dengan begitu, asteroid akan sedikit berpindah dari orbitnya," kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Diskusi Para Ilmuwan

Ilustrasi Asteroid
Ilustrasi artis tentang asteroid yang berpotensi berbahaya menuju Bumi. (Kredit: ESA)

Menurut teorinya, dampak kecil (tabrakan) pada asteroid yang berjarak 2.000 mil dari Bumi akhirnya akan melewati Bumi ribuan mil jauhnya.

Wordon juga mengklaim, ilmuwan tengah membahas upaya pemindahan orbit asteorid dengan metode semprotan. Hal ini tengah dibahas lebih lanjut.

Para ahli juga mengatakan pada ABC News, ada diskusi lebih lanjut mengenai penggunaan laser raksasa atau menggunakan pesawat luar angkasa berukuran sedang untuk memindahkan asteroid.

Apalagi pada akhir pekan ini, ada asteroid yang lebih besar dari Menara Eiffel bernama 2006 QQ23 yang melaju dengan kecepatan 10.400Mph, meluncur di dekat Bumi.

Jika asteroid ini menghantam Bumi, akan menyebabkan ledakan 500 kali lipat dibandingkan bom yang dijatuhkan di Hiroshima Jepang.

 

Ancaman Asteroid Sebesar Menara Eiffel

Visual permukaan asteroid Ryugu berhasil ditangkap oleh robot jelajah Hayagusa2 milik badan antariksa Jepang, JAXA (AFP/JAXA)
Visual permukaan asteroid Ryugu berhasil ditangkap oleh robot jelajah Hayagusa2 milik badan antariksa Jepang, JAXA (AFP/JAXA)

Asteroid 2006 QQ23 ini melewati Bumi pada Sabtu lalu. Batuan angkasa ini dipercaya sebagai asteroid yang jaraknya terdekat dengan Bumi, sejak 2001.

Meskipun jarak antara asteroid 2006 QQ23 dengan Bumi sekitar 4,6 juta mil, NASA menyebut asteroid tersebut "berpotensi membawa dampak bahaya" bagi Bumi.

Organisasi nirlaba yang bertugas melindungi Bumi dari hantaman asteroid, B612 Foundation Denica Remy mengatakan, lembaganya 100 persen yakin bahwa Bumi bakal ditabrak oleh asteroid. "Namun kami yakin 100 persen, kapan itu akan terjadi," kata Remy.

Lebih lanjut, ia mengatakan, "masalah utamanya adalah kita membutuhkan inventaris seluruh asteroid yang akan melintas dekat Bumi."

Administrator NASA Jim Bridenstine sebelumnya memperingatkan tentang bahaya dari tabrakan asteroid.

"Kami telah memastikan bahwa orang-orang akan memahami, ini bukan tentang Hollywood, ini bukan tentang film. Ini tentang melindungi Bumi dan kelangsungan hidup di dalamnya," tutur Bridenstine.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya