Liputan6.com, Jakarta - Akses telekomunikasi di Papua dan Papua Barat dikabarkan telah diputus oleh pemerintah. Informasi ini dicuitkan oleh SAFEnet (Southeast Asian Freedom of Expression Network) melalui akun Twitter-nya.
Menurut informasi dari SAFEnet, pemadaman akses selular di Jayapura, Papua dilakukan oleh pemerintah pada 15.35 WIT.
"Pukul 15:35 WIT, jaringan selular di Jayapura dimatikan," kata SAFEnet lewat akun Twitternya, Selasa (29/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dengan dipadamkannya seluruh akses selular, masyarakat di Jayapura, Papua tidak bisa terhubung melalui internet, SMS, maupun telepon.
News Update: On 15:35 local time, total blackout for internet, SMS, telephone cellular in Jayapura, Papua.Pukul 15:35 WIT jaringan selular di Jayapura dimatikan.#NyalakanLagi #KeepItOn@accessnow @netblocks pic.twitter.com/mVwhum99Z4
— SAFEnet (@safenetvoice) August 29, 2019
Tekno Liputan6.com telah meminta informasi dari Ombudsman mengenai hal ini, namun pihak Ombudsman mengatakan kabar tersebut masih simpang siur.
Komisioner Ombudsman Alvin Lie juga menyebut, belum ada informasi apakah pemerintah memutus seluruh akses telekomunikasi di Papua atau hal ini merupakan dampak dibakarnya kantor Telkom di provinsi paling timur Indonesia itu.
"Belum tahu, apakah (akses seluler) dimatikan atau terjadi kerusakan karena menurut berita, kantor Telkom diserang massa. Kabarnya masih simpang siur. Kalau kantor Telkom diserang dampaknya bisa ke kerusakan jaringan telepon dan SMS," tutur Alvin saat dihubungi Tekno Liputan6.com.
Kami juga menghubungi Direktur Telkom Ririek Adriansyah untuk meminta konfirmasi terkait kabar pengrusakan kantor Telkom. Namun, sampai berita ini dimuat, Ririek belum memberikan jawaban.
Update: Telkom Indonesia dalam pernyataan resminya menyebut Telkom melakukan sejumlah antisipasi terhadap aset dan layanan TelkomGroup sehubungan dengan kerusuhan di Papua. (Klik di sini)
PLN Lakukan Pemadaman
Sebelumnya, PT PLN (Persero) telah memadamkan listrik di wilayah yang mengalami kebakaran dan terjadi kerusuhan.
Direktur Bisnis Regional PLN Maluku Papua Ahamd Rofik mengatakan, PLN tidak melakukan pemadaman listrik secara menyeluruh di Jayapura, akibat aksi masa buntut dari peristiwa asrama mahasiswa di Surabaya.
"Tidak (ada pemadaman listrik diseluruh Jayapura)," kata Rofik, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Menurut Rofik, pemadaman listrik hanya dilakukan di lokasi yang terdapat pembakaran gedung. Hal ini untuk menjaga keamanan dari sengatan listrik dari infrastruktur kelistrikan yang terbakar.
"Kecuali dilokasi yang bangunannya terbakar saja, untuk pengamanan," tuturnya.
Rofik menegaskan, saat ini sistem kelistrikan PLN di Papua khususnya di Jayapura masih menyalurkan listrik dengan normal.
"Sejauh ini semuanya masih normal dan aman," tandasnya.
(Tin/Ysl)
Advertisement