Toyota Uji Mobil Listrik Bertenaga Surya

Perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota, tengah menguji proyek mobil listrik bertenaga surya.

oleh M Hidayat diperbarui 13 Sep 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2019, 10:00 WIB
Logo Toyota
Toyota duduki posisi ketiga penjualan global pada 2017 (nikkei asian)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota, tengah menguji proyek mobil listrik bertenaga surya. Model yang dijadikan prototipe untuk proyek ini adalah Toyota Prius.

Gagasan di balik proyek ini, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (13/9/2019), adalah pengisian daya mobil listrik kelak diharapkan dapat berjalan tanpa kabel.

Dalam proyek demonstrasi yang didanai pemerintah Jepang, insinyur Toyota memasang panel surya yang dirancang oleh Sharp untuk kap, atap, jendela belakang dan spoiler mobil untuk menemukan berapa banyak listrik yang bisa dihasilkan oleh matahari melalui panel surya yang terpasang.

Selanjutnya, Listrik yang dihasilkan dialirkan ke baterai penggerak. Dengan demikian, mobil listrik ini dapat mengisi daya baik ketika melaju maupun diam.

Ketebalan panel surya yang digunakan hanya 0,03 milimeter, sangat tipis ketimbang panel surya pada umumnya. Oleh sebab itu, panel surya ini dapat dibentuk sedemikian rupa mengikuti bodi mobil.

Tantangan yang dihadapi insinyur adalah mereka perlu membuat penyangga antara mobil dan panel surya sebagai pelindung, sehingga ketebalan modul panel surya secara utuh, termasuk dengan penyangga itu, mendekati satu sentimeter.

Disebutkan bahwa pengisian daya memungkinkan mobil untuk melaju sejauh 56 kilometer, jika cuaca hari itu sedang bagus. Jarak tersebut lebih jauh ketimbang jarak tempuh harian orang Amerika yang menccapai 47 kilometer, seperti yang dilaporkan oleh the AAA Foundation for Traffic Safety.

Investasi Toyota di Tiongkok untuk Mobil Listrik

Diwartakan sebelumnya, Toyota telah mengumumkan akan berinvestasi di perusahaan penyedia jasa transportasi Didi Chuxing di Tiongkok.

Investasi senilai US$ 600 juta (sekitar Rp 8,4 miliar) itu akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan (joint venture). Langkah ini diharapkan akan mendorong pengembangan teknologi kendaraan terhubung dan mobil listrik.

Perusahaan patungan ini, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (26/7/2019), juga melibatkan kemitraan dengan Guangzhou Automobile Group, yang akan menjajaki penggabungan teknologi dan layanan antarperusahaan untuk mengerjakan manajemen armada, pemeliharaan kendaraan dan layanan penyewaan mobil.

Selain itu, kemitraan ini juga memanfaatkan teknologi baterai mobil listrik terbaru garapan Toyota. Namun, Toyota dan Didi tidak menjelaskan secara gamblang apakah kolaborasi mereka termasuk perancangan dan produksi kendaraan.

(Why/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya