Huawei Optimistis Jam Pintar GT Watch 2 Laku di Indonesia Meski tanpa Android Wear

Huawei mengaku optimistis smartwatch baru ini bisa diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia meski tanpa Android Wear.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 10 Okt 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2019, 17:00 WIB
Huawei GT Watch 2
Huawei GT Watch 2. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Huawei merilis jam pintar terbarunya, Huawei Watch GT 2, di Indonesia. Jam pintar yang dibanderol Rp 2,7 jutaan ini tidak didukung dengan sistem operasi Android Wear dan Harmony.

Kendati demikian, Huawei melalui Deputy Country Director Huawei CBG Indonesia Lo Khing Seng mengatakan, pihaknya optimistis jam pintar ini bisa diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia.

"Watch GT sebelumnya masuk ke Indonesia enam bulan lalu. Penjualan di Indonesia cukup baik. Oleh karena itu, kami masukkan suksesor berikutnya, yakni Huawei Watch GT 2," kata Lo Khing Seng ditemui usai peluncuran Huawei Watch GT 2 di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Lo Khing Seng tak menyebut berapa target penjualan untuk smartwatch ini, tetapi dia yakin Huawei Watch GT 2 menarik perhatian konsumen muda karena mengusung inovasi teknologi yang diklaim lebih baik ketimbang kompetitornya di segmen serupa.

"Memang ini adalah pasar menarik di mana banyak smart band murah dan Huawei tidak masuk ke teknologi yang dipakai banyak orang, tetapi kami membawa produk dengan fitur-fitur lebih baik, di level harga lebih terjangkau," kata Lo Khing Seng.

Dia menambahkan, Huawei memberikan diferensiasi teknologi unik pada Huawei Watch GT 2, misalnya ketahanan baterai 14 hari dan spesifikasi unggulan lainnya.

"Spek-spek ini mungkin sebenarnya ada di rentang harga empat hingga lima jutaan ke atas, tetapi Huawei bisa membawa spesifikasi premium ini di perangkat yang harganya lebih terjangkau," tutur Lo King Seng.

 

Kompatibel dengan Smartphone Android

Dia menyebut, segmen pasar smartwatch terus berkembang di Indonesia. Hal ini dipercaya bisa membantu meningkatkan angka penjualan.

"Di pasar indonesia konsumen entry level lebih banyak, tetapi kami juga mempertimbangkan barang-barang di segmen lain, agar kami terus punya banyak lini di Indonesia," kata Lo Khing Seng.

Dengan strategi tersebut, kata Lo Khing Seng, Huawei bisa memperbesar penguasaan pasar smartwatch karena akan lebih banyak konsumen muda, cerdas, dan aktif yang bisa mendapatkan perangkat berspesifikasi tinggi dengan harga lebih terjangkau.

Huawei Watch GT 2 memang tidak menggunakan sistem operasi Android Wear. Meski demikian, smartwatch ini akan kompatibel dengan berbagai smartphone Android di luar merek Huawei.

"Pasti kompatibel (dengan smartphone selain Huawei), tapi karena dikembangkan Huawei, baterainya bisa lebih hemat, operasionalnya lebih Lite berkat prosesor Kirin A1," kata dia.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya