File Komputer Disandera, Hacker Balas Dendam ke Pelaku dengan Cara Ini

Apa jadinya bila seorang programer komputer menjadi target aksi ransomware?

oleh Yuslianson diperbarui 16 Okt 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 09:30 WIB
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau Wannacry
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Apa jadinya bila seorang programer komputer menjadi target aksi ransomware? Hal inilah yang terjadi terhadap Tobias Fromel.

Seperti orang kebanyakan, Tobias terpaksa harus menebus data-data penting miliknya yang disandera oleh hacker tersebut.

Akan tetapi tanpa sepengetahuan oleh pelaku, Tobias--yang miliki pengalaman nge-hack--memutuskan untuk membalas dendam dengan meretas balik server mereka.

Dikutip dari laman Ubergizmo, Rabu (16/10/2019), Tobias berhasil masuk dan mengontrol server milik para hacker.

Meski tidak berhasil men-takedown server pelaku, ia berhasil mendapatkan 3.000 kunci dekripsi untuk Muhstik Ransomware yang kemudian dilepas secara gratis di Pastebin.

Informasi, pastebin atau situs penyimpanan teks yang seringkali digunakan programer untuk menyimpan source code atau konfigurasi program, dan bersifat open source.

 

 

Apa Itu Ransomware?

Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Informasi, ransomware adalah aksi peretasan dimana hacker mengenkripsi atau menyandera file komputer korbannya.

Untuk mendapatkan kembali file mereka, korban dipaksa untuk membayar tebusan kepada peretas untuk mendapatkan kunci dekripsi.

Adapun aksi peretasan yang paling umum dan banyak dilakukan adalah Muhstik Ransomware.

Saat menyandera file korbannya, hacker biasanya meminta pembayaran dalam Bitcoin, bernilai sekitar Rp 10 jutaan bilamana ingin file mereka kembali.

(Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya