Liputan6.com, Jakarta - Media sosial berbasis video pendek, TikTok, kembali mendapat kecaman. Pasalnya terdapat beberapa akun yang mempropagandakan ISIS ke penggunanya.
Dilansir dari Wall Street Journal, Kamis (24/10/2019) 24 akun itu berusaha merekrut anak-anak muda pengguna TikTok untuk menjadi bagian dari mereka.
Advertisement
Baca Juga
Akun-akun itu diedit sedemikian rupa, sehingga anggota ISIS yang tampil di video itu tampak menarik untuk anak-anak muda, dengan menggunakan ikon-ikon bunga, bentuk hati, dan musik-musik menarik.
Bahkan dengan adanya upaya seperti ini, terdapat salah satu akun TikTok yang sudah memiliki lebih dari seribu pengikut.
Beberapa akun terafiliasi ISIS juga sempat mengunggah video korban yang dijadikan parade di jalanan, lagu ISIS, hingga orang-orang yang teriak bangga menjadi ISIS.
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Kebijakan TikTok
TikTok sendiri sebenarnya telah melarang akun-akun yang mengunggah konten yang terafiliasi dengan teroris. Namun algoritme TikTok untuk saat ini belum mampu mendeteksi konten terorisme.
Berbeda dari Facebook dan Youtube yang dapat mendeteksi konten terorisme secara langsung dan menghapusnya, TikTok baru menghapus 24 akun itu setelah Wall Street Journal memberi tanda flag pada akun-akun itu.
(Keenan Pasha/Why)
Advertisement