Liputan6.com, Jakarta YGY, singkatan yang viral di TikTok dan media sosial lainnya, menjadi perbincangan hangat. Istilah gaul ini ternyata memiliki arti yang sederhana namun efektif dalam komunikasi digital. Kepopulerannya menunjukkan bagaimana bahasa gaul terus berevolusi dan beradaptasi dengan platform media sosial yang serba cepat.
Singkatan YGY sendiri memiliki beberapa variasi, yaitu 'Ya Guys Ya', 'Ya Ges Ya', atau 'Ya Gaes Ya'. Meskipun variasinya sedikit berbeda, maknanya tetap sama yaitu sebuah ungkapan persetujuan, penegasan, atau penguatan pernyataan. Penggunaan YGY menunjukkan kecenderungan anak muda dalam menggunakan singkatan praktis dan efisien dalam berkomunikasi di dunia maya.
Advertisement
Awalnya, penggunaan YGY lebih sering terdengar di kalangan YouTuber gaming, khususnya yang membuat konten Mobile Legends. Namun, seiring berjalannya waktu, singkatan ini menjadi semakin umum digunakan di berbagai platform media sosial. YGY bukan istilah baku yang terdaftar di KBBI, namun keberadaannya menjadi bukti kreativitas dan dinamika bahasa di era digital.
Advertisement
Apa Itu YGY dan Bagaimana Penggunaannya?
YGY, seperti yang telah dijelaskan, merupakan singkatan dari 'Ya Guys Ya', 'Ya Ges Ya', atau 'Ya Gaes Ya'. Istilah ini digunakan sebagai ungkapan persetujuan atau penegasan terhadap suatu pernyataan. Contohnya, kalimat "Hidup tak selamanya indah YGY" menunjukkan persetujuan terhadap pernyataan bahwa hidup tidak selalu mudah.
Penggunaan YGY bertujuan untuk menekankan atau meyakinkan pendengar/pembaca tentang suatu hal. Frasa ini sering ditambahkan sebagai keterangan pada konten, memperkuat argumen atau pernyataan yang disampaikan. Kehadirannya memberikan nuansa informal dan akrab dalam komunikasi online.
Meskipun sederhana, penggunaan YGY efektif dalam menyampaikan pesan dengan cepat dan efisien. Dalam era serba cepat ini, singkatan seperti YGY menjadi alat komunikasi yang praktis dan sesuai dengan karakteristik media sosial.
Advertisement
Bahasa Gaul Selain YGY
Cheugy
Cheugy merupakan istilah yang muncul di kalangan Generasi Z untuk menggambarkan sesuatu yang dianggap kuno, ketinggalan zaman, atau norak. Ini bisa merujuk pada gaya pakaian, tren, atau preferensi lainnya yang dianggap tidak lagi relevan oleh generasi yang lebih muda.
DC (Dance Credit)
DC adalah singkatan dari 'dance credit', yang merupakan bentuk pengakuan kepada kreator konten asli dalam video tarian di TikTok. Pengguna sering menambahkan ini di caption video mereka untuk memberikan kredit kepada orang yang pertama kali membuat atau menampilkan gerakan tarian tersebut.
FYP (For Your Page)
FYP merupakan singkatan dari 'for your page', yang merujuk pada halaman utama di TikTok dimana berbagai video dari berbagai kreator konten muncul. Algoritma TikTok menentukan video apa yang muncul di FYP setiap pengguna berdasarkan preferensi dan perilaku mereka.
IB (Inspired By)
IB adalah singkatan dari 'inspired by', atau dalam bahasa Indonesia berarti 'terinspirasi oleh'. Ini digunakan ketika seorang kreator TikTok membuat konten yang terinspirasi dari kreator lain atau tren tertentu yang sedang populer.
Mid
Mid adalah istilah di TikTok yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu atau seseorang yang dianggap biasa atau standar. Ini seringkali digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak terlalu menonjol atau istimewa.
Pick Me Girl
Pick Me Girl adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang cenderung berusaha menonjol atau menarik perhatian orang lain dengan mengklaim bahwa dirinya berbeda atau tidak biasa seperti orang pada umumnya.
POV (Point of View)
POV adalah singkatan dari 'point of view', yang mengacu pada gaya pengambilan angle video di mana kreator merekam konten yang terkesan seolah-olah dilihat dari sudut pandang orang lain. Ini sering digunakan untuk membuat konten yang lebih menarik dan terlibat secara emosional.
NT (Nice Try)
NT adalah singkatan dari 'nice try'. Istilah ini digunakan untuk memberikan apresiasi kepada seseorang yang berjuang atau berusaha dengan keras dalam suatu konteks tertentu, seperti mencapai tujuan atau mengatasi hambatan.
Cringe
Cringe adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan perasaan geli atau jijik dalam sebuah situasi atau konten. Ini sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang dianggap tidak menyenangkan atau memalukan.
Salty
Salty adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan perasaan geram atau kesal. Meskipun berasal dari kata 'garam' dalam bahasa Inggris, dalam konteks TikTok, kata ini mengacu pada perasaan marah atau kecewa terhadap suatu hal atau seseorang.
TBL (Takut Banget Loh)
TBL adalah singkatan dari 'takut banget loh', yang digunakan untuk mengekspresikan rasa ketakutan atau kecemasan terhadap sesuatu.
SBL (Sebel Banget Loch)
SBL adalah singkatan dari 'Sebel Banget Loch', istilah yang pertama kali populer di TikTok. Ini digunakan untuk menyatakan perasaan kesal atau frustrasi terhadap situasi atau perilaku tertentu.
NBL (Ngakak Banget Loch)
NBL adalah singkatan dari 'Ngakak Banget Loch'. Kata ini biasanya digunakan ketika seseorang mengirimkan postingan yang lucu atau mengundang tawa.
RL (Real Life)
RL adalah singkatan dari 'Real Life' yang berarti kehidupan nyata. Ini sering digunakan oleh pengguna TikTok, untuk membedakan perilaku atau situasi di dunia nyata dengan apa yang ditampilkan di media sosial.
Dampak YGY terhadap Komunikasi Digital
Penggunaan YGY dalam komunikasi online memiliki beberapa dampak. Pertama, YGY memungkinkan pengguna menyampaikan persetujuan atau penegasan dengan cepat dan efisien. Ini sangat penting di era di mana kecepatan komunikasi sangat dihargai.
Kedua, penggunaan istilah gaul seperti YGY dapat menciptakan rasa kebersamaan di antara pengguna yang memahaminya. Ini bisa menjadi semacam kode yang menandakan keanggotaan dalam komunitas online tertentu.
Ketiga, munculnya istilah seperti YGY menunjukkan bagaimana bahasa terus berkembang di era digital, mencerminkan kreativitas pengguna dalam menciptakan dan mengadopsi ekspresi baru. Namun, bagi yang tidak familiar, YGY bisa menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman.
Terakhir, seiring waktu, istilah gaul seperti YGY berpotensi mempengaruhi cara orang berkomunikasi dalam konteks formal. Ini bisa dilihat sebagai pengayaan bahasa atau penurunan kualitas bahasa, tergantung sudut pandang.
Advertisement
