Elon Musk: Perlu 1.000 Pesawat Antariksa untuk Bangun Kota di Mars

Elon Musk mengungkapkan rencana yang harus dilakukan untuk membangun sebuah kota berkelanjutan di Mars.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Nov 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 10:00 WIB
planet Mars
planet Mars (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - CEO SpaceX, Elon Musk, dikenal memiliki ambisi kuat untuk membuat koloni di Planet Mars. Rencananya ini sudah beberapa kali diungkap dalam beberapa tahun terakhir.

Terbaru, Musk ternyata sudah memperhitungkan rencana apabila manusia benar-benar ingin membangun koloni di Mars. Hal itu diutarakannya saat menjawab kicauan warganet di Twitter. 

Musk memperhitungkan dibutuhkan setidaknya 1.000 pesawat antariksa untuk mendukung rencana tersebut. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk sekali penerbangan ke Mars adalah USD 2 juta. 

Dikutip dari Tech Crunch, Senin (11/11/2019), pesawat tersebut nantinya digunakan untuk membawa logistik, infrasktrur, maupun kru. Dengan demikian, manusia baru dapat membangun sebuah kota yang berkelanjutan.

Muskmemperkirakan untuk membangun sebuah kota yang berkelanjutan butuh waktu setidaknya 20 tahun. Sebab, penerbangan ke Mars hanya dapat dilakukan sekali dalam dua tahun, mengingat adanya penyelerasan posisi planet.

Oleh sebab itu, dia mengatakan diperlukan pesawat Starship yang dibangun SpaceX akan dioptimalkan untuk penerbangan dari Bumi ke Mars. Selain itu, pesawat tersebut harus dapat melakukan penerbangan bolak-balik.

Kendati demikian, Musk belum benar-benar menyusun rencana penerbangan tersebut. Sebagai langkah awal, SpaceX sendiri baru rencana menerbangkan manusia ke Mars pada 2024.

Elon Musk Geber Kampanye Jatuhkan Nuklir ke Mars Lewat T-Shirt

Elon Musk
Elon Musk. (AFP)

Elon Musk ternyata masih belum mengubur rencananya untuk menjatuhkan nuklir ke planet Mars. Menurut Musk, metode itu terbilang efektif untuk menjadikan atmosfer planet merah tersebut mendukung kehidupan.

Hal itu diketahui dari kicauannya di Twitter beberapa waktu lalu. Bahkan seperti dikutip dari First Post, Senin (19/8/2019), dia sudah mulai menyiapkan kampanye untuk mendukung rencana tersebut.

Adapun kampanye yang dimaksud adalah dengan menjual t-shirt bertuliskan 'Nuke Mars'. T-shirt itu pun kini sudah tersedia situs SpaceX dan dijual dengan harga USD 25 (Rp 355 ribu).

Untuk sekarang, belum dapat dipastikan apa sebenarnya alasan Musk mulai mengampanyekan rencananya itu lewat penjualan t-shirt.

Namun ada yang menyebut Musk benar-benar ingin merealisasikan rencananya tersebut di masa depan sekaligus memperkenalkannya ke publik.

Sekadar informasi, rencana menjatuhkan nuklir ke Mars ini sudah diungkapkannya sejak 2015. Pernyataan itu disampaikan Musk ketika menjadi bintang tamu dalam acara The Late Show with Stephen Colbert

Musk berencana menjatuhkan bom nuklir di Mars dengan tujuan untuk menciptakan habitat yang sesuai bagi manusia hidup di Mars, ketimbang menunggu proses tersebut terjadi secara alamiah.

Dengan perubahan iklim yang semakin tidak menentu, Musk merasa akan ada kemungkinan Bumi tidak mampu lagi mendukung keberlanjutan kehidupan manusia.

Oleh karena itu, Musk merasa cara yang paling cepat untuk memulai kehidupan manusia di Mars adalah dengan menjatuhkan senjata nuklir di permukaannya.

Rencana Musk Jatuhkan Nuklir ke Planet Mars

Elon Musk
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Dalam pernyataan lebih lanjut, Musk menyatakan dia tidak bermaksud menjatuhkan nuklir di permukaan Mars, tapi dia hanya ingin menjatuhkan nuklir di atas langit kutub Mars setiap beberapa detik.

Ide dari gagasan ini adalah Musk ingin menciptakan dua 'matahari' kecil berkedip di daerah kutub-kutub Mars.

Musk mengatakan bahwa nantinya bom nuklir tersebut tidak benar-benar dijatuhkan ke permukaan, tapi hanya di bagian atas planet.

Nantinya dalam beberapa kali, Musk ingin mengirimkan sebuah bom fusi besar di kutub-kutub Mars untuk menciptakan matahari yang berkedip.

"Banyak orang yang tidak menyadari bahwa matahari yang ada saat ini merupakan hasil dari sebuah ledakan fusi yang sangat besar," ungkap Musk.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya