Liputan6.com, Jakarta - Google Duo baru saja mengumumkan tambahan jumlah orang yang dapat menggunakan aplikasi ini dalam sekali panggilan video grup (group video call). Informasi ini diketahui dari akun Twitter Senior Director Product Google Sanaz Ahari.
Dikutip dari Engadget, Minggu (29/3/2020), kini panggilan video grup di Google Duo dapat mengakomodasi 12 orang--sebelumnya hanya 8 orang.
"Kami menyadari panggilan group sangat penting saat ini. Jadi, kami menambah partisipan panggilan grup dari 8 menjadi 12 mulai sekarang," kata Sanaz di akun @sanazahari.
Advertisement
Baca Juga
Pembaruan fitur di Google Duo ini hampir dapat dipastikan akibat pembatasan aktivitas yang diterapkan di banyak negara di tengah pandemik Covid-19. Karenanya, panggilan video maupun telepon menjadi komunikasi andalan.
Penambahan fitur ini dilakukan dari server, sehingga pengguna tidak perlu melakukan pembaruan aplikasi. Dalam cuitannya, Sanaz juga mengatakan akan ada hal lain yang akan datang, tapi belum diungkap.
Sekadar informasi, kemampuan Google Duo untuk menampung delapan orang sekaligus dalam satu grup sebenarnya baru diperkenalkan tahun lalu. Sebelumnya, aplikasi ini hanya mampu mendukung empat orang.
Trafik Grup Video Call di Facebook Melonjak 70 Persen Gara-Gara Virus Corona
Sejak merebaknya Covid-19, layanan panggilan video memang melonjak pemakaiannya di seluruh platform, tak terkecuali Facebook. Hal ini diakui oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Dalam data yang dibagikan, hingga akhir pekan ini, lonjakan trafik group video call menggunakan Facebook Messenger mencapai lebih dari 70 persen. Sementara, waktu orang berada dalam group video call meningkat 2 kali lipat secara global.
Dikutip dari CNET, Kamis (26/3/2020), penggunaan fitur voice dan video call di WhatsApp juga meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu, terutama saat masa merebaknya virus corona.
Namun, sebagai platform media sosial nomor satu di dunia, Facebook juga menghadapi tantangan dalam memerangi informasi palsu, hoaks, rumor, dan konspirasi terkait dengan virus ini.
Tetap saja, layanan Facebook menjadi sangat penting bagi pengguna di seluruh dunia untuk saling terhubung. Facebook menyebut, layanannya juga banyak dipakai oleh pemimpin komunitas dan tenaga ahli kesehatan untuk membagikan informasi dan dukungan.
Advertisement
Siapkan Infrastruktur Jika Diperlukan
Di Inggris misalnya, satu juta pengguna Facebook mengikuti grup dukungan Covid-19.
Peningkatan aktivitas di Facebook disebut-sebut belum berdampak terhadap kemampuan perusahaan menangani lonjakan trafik. Namun, Mark Zuckerberg menyebut, perusahaan bersiap merespons jika trafik penggunaan meningkat lebih jauh.
"Kami berusaha memastikan, kami bisa tetap melayani pengguna. Saat ini wabah belum sampai puncaknya, kami perlu memastikan infrastrukturnya cukup kuat agar layanan bisa ditingkatkan saat situasi mendesak," kata dia.
(Dam/Why)