Zoom Bakal Hadirkan Fitur Enkripsi untuk Pengguna Gratis

Zoom akhirnya mengumumkan pengguna tidak berbayar juga akan mendapatkan fitur end-to-end encyrption.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 18 Jun 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 13:30 WIB
Ilustrasi pertemuan virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom
Ilustrasi pertemuan virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom. Kredit: Zoom

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Zoom sempat mengumumkan akuisisi terhadap perusahaan keamanan Keybase. Dengan akusisi ini, Zoom disebut akan memperkuat fitur end-to-end encryption untuk pengguna berbayar atau institusi.

Zoom beralasan keputusan untuk tidak menghadirkan teknologi end-to-end encryption bagi pengguna tidak berbayar (gratis) merupakan bentuk pencegahan agar layanannya digunakan untuk komunikasi yang melanggar hukum.

Dalam keterangannya, Zoom ingin agar teknologi end-to-end encryption dipakai oleh pengguna berbayar yang identitasnya terverifikasi. Berbeda dari pengguna gratis yang mendaftar diri hanya dengan alamat email.

Namun dari keterangan terbaru, seperti dikutip dari Phone Arena, Kamis (18/6/2020), Zoom akan mengubah rencana tersebut. Jadi, pengguna gratis juga akan mendapatkan teknologi end-to-end encryption.

Oleh sebab itu, perusahaan telah memperbarui desain end-to-end encryption di GitHub, sehingga fitur ini dapat menjadi opsi tambahan bagi seluruh pengguna, baik gratis atau berbayar. 

Kendati sudah dipastikan hadir untuk pengguna gratis, Zoom tetap mensyaratkan verifikasi pengguna melalui pesan teks sebelum mengaktifkan fitur end-to-end encryption ini.

Zoom menuturkan proses verifikasi itu dibutuhkan untuk mencegah terjadinya pelanggaran aktivitas di platformnya. Adapun versi beta dari fitur end-to-end encryption ini dapat mulai dicoba bulan depan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Zoom Akuisisi Keybase

Ilustrasi Zoom
Ilustrasi Zoom. Kredit: Zoom

Sebelumnya, Zoom baru saja mengumumkan telah mengakuisisi Keybase, startup yang bergerak di bidang teknologi enkripsi.

Tidak disebutkan nilai akuisisi itu, tapi Keybase dikenal sudah mengembangkan sejumlah produk enkripsi termasuk file sharing dan piranti kolaborasi yang aman.

Dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (9/5/2020), akuisisi ini dilakukan Zoom untuk memperkuat keamanan layanannya. Seperti diketahui, di tengah popularitasnya saat ini, isu keamanan masih menjadi persoalan yang dihadapi Zoom.

Oleh sebab itu, keamanan saat ini menjadi fokus perusahaan. Hal itu dijelaskan pula dalam blog perusahaan oleh CEO Zoom Eric Yuan.

Dia menuliskan akusisi Keybase dilakukan untuk memberi tingkat keamanan lebih tinggi bagi pengguna.

"Akuisisi ini menandai langkah Zoom dalam upayanya membuat platform komunikasi video yang benar-benar pribadi dan dapat digunakan hingga ratusan juta peserta, tapi di sisi lain juga fleksibel untuk berbagai keperluan," tutur Eric.

Layani Pengguna Zoom Berbayar

Aplikasi Zoom di Smartphone
Aplikasi Zoom di Smartphone. Kredit: antonbe via Pixabay

Sebagai hasil akuisisi ini, Eric menuturkan akan ada piranti enkripsi yang tersedia untuk seluruh pelanggan berbayar Zoom. Jadi, Zoom akan menawarkan pertemuan yang dilindungi teknologi end-to-end encryption. 

"Pengguna log-in akan membuat identitas kriptografi publik yang disimpan dalam repositori di Jaringan Zoom, dan dapat digunakan untuk membangun hubungan yang terpercaya antar peserta rapat," tulisnya melanjutkan.

Usai akuisisi ini, Keybase akan menjadi anak perusahaan Zoom. Sementara Co-Founder Keybase Max Krohn akan memimpin tim insinyur keamanan Zoom, dan langsung berada di bawah Eric untuk membantu perusahaan membangun sistem keamanan di Zoom.

Dengan akusisi ini pula, hampir dua lusin karyawan Keybase yang kebanyakan insinyur keamanan akan menjadi karyawan Zoom. Kendati demikian, masa depan dari produk-produk Keybase masih belum diketahui, dan masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya