Pelanggan Ovo Protes soal Privasi Karena Dihubungi Staf KYC via WhatsApp

Staf KYC Ovo dilaporkan menghubungi pelanggan melalui aplikasi pesan WhatsApp secara pribadi.

oleh Andina Librianty diperbarui 03 Jul 2020, 12:08 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 12:05 WIB
PHOTO: Permudah Layanan Belanja Untuk Sambut Natal dan Tahun Baru
Corporate PR Managee Lippo Malls Indonesia, Nidia N Ichsan dan Sr. Branding Manager  Aji Wicaksono saat menggunakan aplikasi OVO untuk bertransaksi pembayaran digital di Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (8/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Orang yang diduga staf Know-Your-Costumer (KYC) Ovo dilaporkan menghubungi pelanggan melalui aplikasi pesan WhatsApp secara pribadi. Jaminan keamanan privasi pengguna pun dipertanyakan.

Seorang pengguna Twitter dengan akun @prayogoafang, membagikan screenshot percakapan WhatsApp antara orang diduga staf tersebut dan adiknya. Berdasarkan penjelasannya, sang adik hendak melakukan upgrade untuk akun Ovo. 

Untuk diketahui, memproses verifikasi data pengguna yang hendak beralih ke versi premium merupakan salah satu tugas dari staf KYC. Orang yang dilaporkan tersebut bahkan mengirimkan foto sang adik yang sedang memegang KTP.

Prayogo melalui akun Twitter miliknya, mengatakan pihak Ovo sudah menghubunginya terkait masalah ini. Ovo disebut sudah meminta maaf atas kejadian tersebut dan sedang melakukan investigasi.

"Barusan ditelpon dari pihak @ovo_id, sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang timbul dan sedang diinvestigasi terkait WA tadi. Terima kasih atas tanggapannya dan ditunggu update dari investigasinya," tulis pemilik akun @prayogoafang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Twit Keluhan

OVO SmartCube
Ovo SmartCube. Dok: Ovo

Berikut twit dari akun @prayogoafang mengenai kejadian ini:

"Halo @ovo_id ini adek saya mau upgrade akun kemudian dapet chat seperti ini. Apakah memang prosedurnya seperti ini? Jika tidak, kenapa bisa ada chat ke nomer pribadi yang pada dasarnya privasi pengguna jasa ya?," tulisnya.

"Terbukti emang kalo ada masalah kayak gini mention akun medsos bakal lebih cepat dapet respon daripada laporan via dm. Fix nek ra digas sik ki ra digagas," sambungnya.


Pihak Ovo Belum Merespons

Tim Tekno Liputan6.com sudah menghubungi pihak perwakilan Ovo melalui pesan singkat dan telepon. Namun sampai berita ini ditulis belum ada respons.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya