Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi merupakan salah satu keunggulan provinsi Jawa Barat selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat pun menyadari potensi ini perlu untuk terus dikembangkan dan menjadi sektor pendorong kemajuan Jawa Barat secara nasional dan internasional.
Keseriusan pemprov Jawa Barat tecermin dari komitmen pengembangan ekonomi kreatif yang dituangkan dalam Perda No. 15 tahun 2017, yang terbit lebih awal dari UU Ekonomi Kreatif Nasional No. 24 Tahun 2019.
Baca Juga
Terkini, pemprov Jawa Barat membentuk Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jabar. Ia merupakan lembaga nonstruktural untuk mendukung tugas-tugas mengimbangi kecepatan dinamika ekonomi kreatif modern.
Advertisement
KREASI diberi kewenangan untuk melakukan sinkronisasi kebijakan dan program terkait ekonomi kreatif lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Jawa Barat dan peningkatan kerja sama pemprov Jawa Barat dengan berbagai pihak terkait ekonomi kreatif.
Dalam mendukung upaya ini, KREASI merilis platform jejaring para pemangku kepentingan ekonomi kreatif di Jawa Barat. Platform yang beralamat di kreasijabar.id ini diharapkan dapat pula menjadi pangkalan data ekonomi kreatif yang tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga memberikan manfaat lain.
"Kami berharap dengan adanya website yang diinisiasi oleh KREASI Jabar ini bisa menjadi wadah bagi para pelaku ekraf jabar untuk memberikan informasi-informasi produknya, sehingga nanti akan memudahkan dalam pengembangan Ekraf kedepannya," ujar Dedi Taufik selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat dalam keterangan tertulis.
Â
Pangkalan data
Di masa pandemi ini, data menjadi sangat krusial untuk menopang pemerintah merencanakan dan mengeksekusi program dan kebijakan secara tepat sasaran.
Maka dari itu, sebuah pangkalan data terbuka dan aksesibel menjadi sangat penting untuk memudahkan pengumpulan data terpusat. Pangkalan data ini juga diharapkan dapat menghindarkan ketidaknyamanan pelaku yang harus mengisi survey pendataan berulang-ulang untuk instansi berbeda-beda.
Senada dengan hal itu, Kepala Bidang Industri Pariwisata Azis Zulficar menyebut aspek Digitalisasi dan Optimalisasi Produk Ekonomi Kreatif (DIOPREK) menjadi sebuah keharusan bagi para pelaku dalam meningkatkan daya saing untuk pertumbuhan ekonomi Jabar.
Sementara itu, Harry Mawardi, Direktur Pelaksana KREASI Jabar, berharap kreasijabar.id ini dapat menjadi solusi data akuntabel dan valid yang menggambarkan potensi ekonomi kreatif Jawa Barat.
Advertisement