Ilmuwan Manfaatkan Twitter untuk Temukan Asal Covid-19

Ilmuwan akan menggunakan Twitter untuk menemukan asal muasal virus corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Jan 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 08:00 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok ilmuwan dikabarkan memanfaatkan Twitter untuk menemukan asal muasal virus corona baru yang membuat Covid-19 menjadi pandemi.

Hal ini bermula dari banyaknya perdebatan mengenai asal Covid-19. Padahal, di awal pandemi diyakini virus corona baru ini berasal dari sebuah pasar di Wuhan, Tiongkok.

Namun belakangan ada banyak teori mengenai asal virus corona baru. Salah satunya menyebutkan bahwa kemungkinan virus corona baru ini menyebar jauh sebelum kejadian Wuhan, bahkan asalnya disebut-sebut dari luar Tiongkok.

Untuk itulah, sekelompok ilmuwan ini berpikir, mungkin mereka bisa mengetahui dari mana asal virus corona baru menggunakan platform media sosial Twitter.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal ilmiah Nature, para peneliti dari IMT School for Advanced Studies Lucca berpikir, mereka bisa menemukan asal usul virus corona baru dengan menyisir berbagai unggahan di Twitter.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Cari Berdasarkan Kata Kunci Gejala

Twitter
Ilustrasi Twitter (Foto: Pixabay)

Dikutip dari Ubergizmo, Kamis (28/1/2021), para ilmuwan pada dasarnya akan mencari kata kunci berdasarkan gejala yang dialami pasien saat mereka tertular virus ini.

Dengan mengidentifikasi lonjakan dalam laporan gejala ini, bisa jadi indikator kapan virus tersebut ada dan sudah berapa lama virus itu ada sebelum terdiagnosis secara resmi.

Meski hal ini bukanlah bukti yang meyakinkan, hal ini dinilai bisa membantu ilmuwan dan peneliti menemukan kapan tepatnya virus corona baru pertama kali muncul dan di mana saja lokasinya.

Diingatkan pula, penelitian yang dilakukan di Eropa dan Amerika serta negara lain bisa mengungkapkan timeline yang berbeda. Jadi, pembaca diminta untuk tidak menarik kesimpulan terlebih dahulu.

Yang menarik adalah bagaimana ilmuwan dan peneliti mempertimbangkan jejaring sosial Twitter sebagai salah satu cara untuk mempelajari asal usul sesuatu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya