Twitter Uji Fitur Baru, Pengguna Bisa Lapor Jika Temukan Informasi Menyesatkan

Twitter melakukan uji coba fitur yang memungkinkan pengguna untuk bisa memilih kategori misinformasi apa yang mereka laporkan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Agu 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter. (Liputan6/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Twitter kembali melakukan uji coba untuk fitur baru mereka, yang bertujuan memerangi misinformasi, termasuk di bidang kesehatan dan politik.

Dilansir dari Engadget, Kamis (19/8/2021), uji coba fitur baru Twitter ini baru dilakukan bagi beberapa pengguna di Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Australia.

Uji coba fitur untuk menangkal misinformasi ini juga telah dikonfirmasi perusahaan melalui cuitan terbaru mereka di akun Twitter Safety @TwitterSafety.

"Mulai hari ini, beberapa orang di AS, Korea Selatan, dan Australia akan menemukan opsi untuk menandai Tweet sebagai 'Ini menyesatkan' setelah menekan Report Tweet."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Membantu Identifikasi Tren

60% Orang Alami Cyberbullying, Ini 5 Tips Berselancar yang Aman dan Nyaman di Twitter
Twitter hadirkan berbagai fitur privasi, agar pengguna merasa aman dan nyaman. (Foto: Unsplash.com/Freestocks).

Twitter melanjutkan, mereka sedang menilai apakah pendekatan tersebut efektif, sehingga mereka mulai dari langkah yang terkecil.

"Kami mungkin tidak mengambil tindakan dan tidak dapat menanggapi setiap laporan dalam eksperimen," tulis mereka.

"Tetapi masukan Anda akan membantu kami mengidentifikasi tren sehingga kami bisa meningkatkan kecepatan dan skala pekerjaan misinformasi dengan lebih luas," katanya.

Opsi Politik dan Kesehatan

60% Orang Alami Cyberbullying, Ini 5 Tips Berselancar yang Aman dan Nyaman di Twitter
Twitter hadirkan berbagai fitur privasi, agar pengguna merasa aman dan nyaman. (Foto: Unsplash.com/Brett Jordan).

Dilaporkan Tech Crunch, pengguna dalam tes ini nantinya akan menemukan opsi lanjutan apakah laporan misinformasi mereka terkait dengan politik, kesehatan, atau lain-lain.

Jika pengguna memiliki politik, mereka bisa menentukan apakah cuitan politik yang menyesatkan itu terkait dengan pemilihan umum. Apabila memilih kesehatan, pengguna bisa menandai tweet menyesatkan tersebut khususnya terkait Covid-19.

Belum jelas bagaimana Twitter akan menangani laporan suatu cuitan. Hal ini karena mereka berbeda dengan Facebook, yang menggunakan jaringan cek fakta untuk menyanggah misinformasi.

(Dio/Isk)

Infografis Cek Fakta Hoaks Vaksin

Infografis Cek Fakta Hoaks Vaksin
Infografis Cek Fakta: Waspada Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya