6 Tips Mudah dari Facebook Lawan Misinformasi Soal Covid-19

Facebook baru saja membagikan tips untuk masyarakat maupun pengguna platformanya melawan misinformasi Covid-19 di masa pandemi saat ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 30 Jul 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 08:00 WIB
Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook menegaskan komitmennya untuk memastikan pengguna di Indonesia menerima informasi terkini dan akurat mengenai Covid-19.

Salah satunya dilakukan dengan membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan menyediakan informasi akurat mengenai Covid-19 di platformnya.

Saat ini, Facebook juga tengah menjalankan kampanye di seluruh dunia untuk mempromosikan informasi tentang vaksin Covid-19, sekaligus menghapus klaim palsu soal Covid-19 di platformnya.

Upaya itu ditunjukkan dengan membantu orang mendeteksi dan meminimalkan penyebaran misinformasi kesehatan, terutama tentang Covid-19 di komunitas sekitar.

Oleh sebab itu, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (30/7/2021), Facebook berbagi enam tips bagi masyarakat melawan misinformasi Covid-19 di tengah pandemi saat ini.

Apa saja tips yang dibagikan Facebook tersebut? Berikut ini daftar lengkapnya:

  1. Dapatkan Keseluruhan Cerita, Bukan Hanya Tajuk Berita : Baca keseluruhan berita dan hati-hati dengan gambar, angka, kutipan, maupun tanggal yang tidak memiliki sumber, sudah usang, atau diambil di luar konteks.
  2. Sumber Terpercaya Adalah Pilihan Teraman : Periksa bagian 'Tentang' dari sumber berita tersebut atau lakukan pencarian cepat untuk mempelajari lebih lanjut. Pengguna dapat pula memeriksa apakah otoritas kesehatan masyarakat mengonfirmasi atau menentang informasi tersebut.
  3. Bagikan Fakta, Bukan Rumor : Cari petunjuk kecil yang mengarah ke informasi yang salah, seperti URL palsu, ejaan yang buruk, atau tata letak yang janggal.
  4. Dapatkan Konteks Lengkap dari Sumber Kredibel : Cari laporan lain dari sumber yang dapat dipercaya untuk melakukan verifikasi sebuah cerita mengandung informasi akurat, sebagai contoh dari otoritas kesehatan.
  5. Apabila Ada Cerita Tidak Akurat yang Dibagikan Teman atau Anggota Keluarga : Kirimkan pesan pribadi untuk memberitahu mereka. Namun, jika unggahan itu sudah mendapatkan banyak Like, lakukan koreksi publik secara halus dengan menyertakan tautan berisi informasi akurat.
  6. Pikir Dulu Sebelum Share : Beberapa cerita mungkin menggunakan bahasa emosional yang kuat untuk memberikan fakta. Jadi, coba berpikir sejenak sebelum membagikan cerita ke orang lain. Sangat baik jika pengguna juga memeriksa keakuratannya dari sumber terpercaya, seperti Kementerian Kesehatan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hapus Misinformasi Soal Covid-19

Ilustrasi Facebook
Facebook (JUSTIN SULLIVAN / AFP)

Di samping itu, Facebook juga menghadirkan Pusat Informasi Covid-19 yang telah menghubungkan lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia ke otoritas kesehatan.

Selain itu, ada lebih dari 600 juta orang sudah mengklik notifikasi pop-up di Instagram dan Facebook untuk mempelajari informasi tersebut secara lebih lanjut.

Selain itu, Facebook mengatakan pihaknya telah mengambil langkah agresif menghapus misinformasi mengenai vaksin dan Covid-19. Ada lebih dari 12 juta konten misinformasi tentang Covid-19 dan vaksin yang sudah dihapus.

Upaya lain yang juga dilakukan perusahaan adalah memberi label pada 167 juta konten yang telah ditandai salah oleh pemeriksa fakta pihak ketiga. Dengan kehadiran label lebih ini, 95 persen pengguna tidak lagi melihatnya.

Google dan Facebook Wajibkan Karyawan Divaksin Sebelum Masuk Kantor

Di sisi lain, Google dan Facebook akan mewajibkan karyawannya divaksin Covid-19 sebelum kembali bekerja dari kantor.

CEO Alphabet (Google) Sundar Pichai mengumumkan persyaratan ini dalam sebuah surat ke karyawannya.

Persyaratan vaksinasi untuk karyawan Google berlaku dalam beberapa minggu ke depan, untuk mereka di kantor AS," kata pihak Google dalam surat yang dilihat The New York Times.

Pengumuman tersebut menandai Google sebagai salah satu perusahaan teknologi raksasa yang mempersyaratkan vaksinasi kepada karyawan sebelum masuk kantor.

Kabar ini merupakan bagian dari gelombang persyaratan vaksinasi yang didorong oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Biden dikabarkan akan mengumumkan persyaratan bagi pekerja pemerintahan untuk divaksinasi demi menghadapi Covid-19.

Tidak hanya Google, Facebook juga mewajibkan karyawannya di AS untuk divaksinasi Covid-19 sebelum kembali ke kantor.

"Seiring dibukanya kembali kantor, kami akan mempersyaratkan siapa pun yang kembali bekerja di kantor untuk divaksinasi," kata VP of People Facebook Lori Goler, dikutip The Verge, Kamis (29/7/2021).

"Bagaimana kami mengimplementasikan kebijakan ini nantinya tergantung pada kondisi dan peraturan lokal," katanya.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya