Hati-Hati, Pelaku Kejahatan Pakai Gmail untuk Serangan Phishing Bait Attack

Baru-baru ini, tim peneliti keamanan siber bernama Barracuda mengungkap metode phishing baru Bait Attack digunakan oleh pelaku kejahatan.

oleh Yuslianson diperbarui 15 Nov 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2021, 06:30 WIB
Penipuan Secara Phising
Ilustrasi Penipuan Secara Phising Credit: unsplash.com/Jefferson

Liputan6.com, Jakarta - Gmail, layanan email buatan Google ini dipercaya banyak pengguna sebagai platform teraman mengirimkan berbagai informasi.

Namun, dengan berbagai kasus kebocoran data dan serangan siber yang terjadi belakangan ini, tidak ada ruang digital yang aman dari pelaku kejahatan.

Hal ini juga berlaku untuk Gmail. Baru-baru ini, tim peneliti keamanan siber bernama Barracuda mengungkap metode phishing baru bait attack yang digunakan oleh pelaku kejahatan.

Mengutip laporan Barracuda via Bleeping Computer, Senin (15/11/2021), dari 10,500 organisasi yang disurvei, 35 persen dari mereka menerima setidaknya satu email bait attack pada September 2021 saja.

Dalam laporan yang sama, 91 persen email yang dipakai dalam aksi bait attack ini dikirim dari akun Gmail yang baru dibuat. Sementara 9 persen lainnya dari platform lain.

 

Apa Itu Bait Attack?

Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Apa itu bait attack? Ini merupakan metode serangan phishing baru yang fungsi utama bukan untuk mengelahui korban, tetapi untuk memverifikasi akun email tujuan valid atau tidak.

Selain itu, pelaku kejahatan juga dapat mengetahui apakah email target aktif digunakan dan menguji efektivitas deteksi spam otomatis di layanan.

Biasanya, pelaku email bait attack ini berisikan konten sangat pendek hingga terkadang juga kosong.

Kenapa Pakai Gmail?

Kawasan Asia Tenggara mulai menjadi pemain ekonomi skala besar sehingga memicu para hacker untuk melakukan penyerangan siber. (Doc: iStockphoto)

Salah satu alasan kenapa pelaku menggunakan alamat Gmail adalah layanan email ini sangat populer, dan diasosiasikan dengan orang legitimasi dan kepercayaan.

Selain itu, Gmail adalah platform yang memungkinkan pembuatan akun pseudonim dengan cepat dan mudah tanpa banyak keributan.

Terakhir, Gmail mendukung fungsi "read receipt" atau "tanda terima baca", yang memberi tahu pelaku apakah penerima telah membuka pesan meskipun mereka tidak pernah membalas.

Tim Barracuda Uji Serangan Bait Attack

Simak langkah-langkah perlindungan bagi UMKM terhadap serangan siber. (Foto: Unsplash.com/Fly).

Lebih lanjut, tim Barracuda memutuskan untuk bereksperimen dengan membalas email bait attack. Dalam waktu 48 jam, mereka mendapatkan email phishing tertarget yang digunakan setelah klaim pembelian Norton LifeLock palsu.

Respons ini menunjukkan kesiapan para pelaku, dan hubungan erat antara email kosong yang tampak tidak berbahaya ini dan serangan phishing yang lengkap.

Ingat, seseorang tidak perlu membalas email ini untuk mengonfirmasi mereka tersedia untuk potensi eksploitasi, jadi jika Anda melihatnya, hapus tanpa membukanya.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya