Insurtech Startup Fuse Siap Ekspansi ke Asia Tenggara dengan Suntikan Modal Rp 363 Miliar

Insurtech startup Fuse merampungkan pendanaan perpanjangan Seri B dengan jumlah lebih dari USD 25 juta atau sekitar Rp 363 miliar.

oleh M Hidayat diperbarui 15 Des 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi pendanaan startup, funding startup, dolar, uang dolar, uang
Ilustrasi pendanaan startup, funding startup, dolar, uang dolar, uang. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Insurtech startup Fuse merampungkan pendanaan Seri B Plus dengan jumlah lebih dari USD 25 juta atau sekitar Rp 363 miliar.

Dengan demikian, Fuse secara akumulatif mengumpulkan pendanaan Seri B berjumlah lebih dari USD 50 juta atau sekitar Rp 725 miliar.

Putaran Seri B Plus ini dipimpin oleh investor global spesialis penggelontor dana untuk fintech. Investor di putaran sebelumnya, yaitu East Ventures (Growth fund), GGV Capital, eWTP dan Emtek, juga turut terlibat.

Selama enam bulan terakhir, Fuse telah menyelesaikan tiga putaran pendanaan, yakni Seri B, Seri B tambahan, dan Seri B Plus.

Fuse mengklaim hal ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor terhadap inovasi insurtech dan strategi ekspansi perusahaan.

"Kami sangat senang diakui oleh investor fintech skala global yang telah melihat sebagian besar pemain insurtech di Asia Tenggara, namun memutuskan untuk berinvestasi di Fuse," ujar Founder dan CEO Fuse, Andy Yeung, dalam pernyataan resminya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekspansi Regional

Dana dari putaran Seri B Plus ini akan digunakan untuk melakukan ekspansi ke lebih banyak negara di Asia Tenggara.

Pada tahun 2021, kelas menengah Asia Tenggara diprediksi tumbuh menjadi 350 juta konsumen dengan pendapatan USD 300 miliar dan semakin melek digital. Andy menyebut Fuse berada di posisi yang tepat untuk memasuki pasar asuransi besar yang kurang terpenetrasi ini melalui platform teknologinya.

Berdiri pada 2017, Fuse menjadi salah satu pionir insurtech di Indonesia yang menggunakan aplikasi untuk memungkinkan penjualan asuransi dengan model bisnis B2A/ Business to Agent/Broker.

 

GWP Capai Rp 1 Triliun

Saat ini Fuse mengklaim memiliki lebih dari 60 ribu tenaga pemasar/mitra yang menggunakan aplikasi Fuse Pro.

Selain itu, Fuse juga bekerja sama dengan lebih dari 40 perusahaan asuransi, mulai dari perusahaan asuransi umum hingga perusahaan asuransi jiwa.

Pada September 2021, pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/GWP) Fuse disebut telah melampaui Rp 1 triliun.

"Kami sangat percaya bahwa transformasi asuransi digital dapat membantu lebih banyak orang mendapatkan proteksi asuransi, dan semoga tingkat penetrasi asuransi dapat meningkat secara substansial di tahun-tahun mendatang di Indonesia maupun Asia Tenggara," kata Andy.

Infografis 4 Unicorn di Indonesia

Infografis 4 Unicorn di Indonesia
Infografis 4 Unicorn di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya