PDIP Siaga I Jelang Kongres 2025, Kursi Megawati Digoyang?

NASA Pamer Keindahan Foto Bulan Jupiter 'Europa'

NASA membagikan tangkapan gambar dari satelit Juno, berupa foto salah satu bulan Jupiter, Europa.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 06 Okt 2022, 16:00 WIB

Diterbitkan 06 Okt 2022, 16:00 WIB

Europa, salah satu dari 72 bulan Jupiter (Credit: NASA/JPL/DLR/SwRI / MSSS)

Liputan6.com, Jakarta - NASA membagikan tangkapan gambar dari satelit Juno, berupa foto salah satu bulan Jupiter, Europa. Seri foto Europa ini telah rilis NASA pada Kamis (29/09/2022) lalu.

Foto yang diambil ketika satelit Juno sedang melayang dekat dengan Europa ini menampilkan permukaan wilayah khatulistiwa dari bulan yang disebut Annwn Regio. Jarak pengambilan gambar merupakan jarak terdekat, yaitu 219 mil atau 352 kilometer.

Jarak ini merupakan jarak paling dekat ketiga di bawah 500 kilometer, setelah satelit Galileo berhasil mendekat dengan jarak 218 mil atau 351 kilometer dari permukaan bulan, pada 3 Januari 2000.

Hal ini membuat satelit Galileo masih memegang rekor melakukan flyby ke Europa terdekat.

Tangkapan tersebut memberikan para ilmuwan gambaran baru mengenai bulan beku tersebut. Europa diperkirakan memiliki samudra yang mengalir di bawah kerak bekunya yang tebal.

Perkiraan ini membuat para ilmuwan memikirkan akan adanya kemungkinan kehidupan di bawah air. Mereka beharap dapat melakukan penelitian terhadap kemungkinan tersebut.

Mereka juga memuji kesuksesan satelit Juno yang berhasil melakukan flyby lebih dekat ke Europa, bulan yang ukurannya hampir sama dengan ukuran bulan Bumi.

Europa merupakan lautan berselimut es yang diyakini memiliki ketebalan sekitar 15 mil, peneliti menduga bahwa terdapat kehidupan di balik es tersebut.

Permukaan Europa mengandung air dan oksigen

The complex, ice-covered surface of Jupiter’s moon Europa was captured by NASA’s Juno spacecraft during a flyby on Sept. 29, 2022. At closest approach, the spacecraft came within a distance of about 219 miles (352 kilometers). (Credits: NASA/JPL-Caltech/SWRI/MSSS)

Berdasarkan penelitian sebelumnya, Europa dikonfirmasi memiliki air dan oksigen pada permukaannya, yang merupakan zat penting untuk mendukung kehidupan.

Belum ada yang dapat memastikan bagaimana oksigen bisa melewati lapisan tebal es supaya apa pun yang berada di bawahnya dapat bernapas. Namun, pada Maret lalu peneliti membuat sebuah tim untuk memecahkan misteri cara kerjanya.

Mereka meyakini bahwa air garam di antara lapisan es bisa menjadi akses transportasi oksigen. Hal ini diketahui melalui simulasi komputer berbasis fisika.

Dari temuan ini juga para peneliti menunjukkan, lautan pada Europa memiliki jumlah oksigen yang sama dengan laut di Bumi.