Popularitas ChatGPT Bikin Resah Google

Google dikabarkan juga mulai menugaskan karyawannya untuk mengembangkan produk AI, usai viralnya ChatGPT beberapa waktu lalu

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Des 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi cara, logout akun, Google
Ilustrasi cara, logout akun, Google. (Photo by Brett Jordan on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang viral buatan OpenAI beberapa waktu lalu digadang-gadang bakal menyaingi Google.

Pasalnya, viralnya chatbot ini dikarenakan banyak orang mendapatkan jawaban langsung dari platform tersebut, untuk hampir semua pertanyaan dimungkinkan.

Menurut laporan oleh The New York Times beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari CNET, Kamis (29/12/2022), popularitas ChatGPT disebut-sebut membuat Google resah dan mengeluarkan "red code" alias "tanda bahaya."

Seorang eksekutif Google berbicara secara anonim kepada New York Times, chatbot AI seperti ChatGPT bisa menjungkirbalikkan bisnis raksasa pencarian tersebut, yang bergantung pada iklan dan e-commerce di Google Search.

Publikasi itu juga mengklaim, dalam memo dan rekaman audio yang mereka peroleh, CEO Sundar Pichai sudah mengadakan pertemuan untuk "menentukan strategi AI Google."

Pichai juga menyebutkan, mereka telah "membalikkan pekerjaan banyak kelompok di dalam perusahaan, untuk menanggapi ancaman ditimbulkan oleh ChatGPT."

Mengutip Insider, secara khusus, tim di divisi penelitian, kepercayaan, dan keamanan Google, di antara departemen lain, telah diarahkan untuk beralih membantu pengembangan dan peluncuran prototipe dan produk AI.

Beberapa karyawan juga dilaporkan diminta membuat produk AI mampu menghasilkan seni dan grafik, mirip dengan DALL-E OpenAI yang saat ini sudah banyak dipakai. Sejauh ini, tidak ada tanggapan resmi dari Google soal kabar tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dikembangkan OpenAI

Google.   Pawel Czerwinski/Unsplash
Google. Pawel Czerwinski/Unsplash

Dikutip dari The Guardian, Senin (5/12/2022), ChatGPT merupakan kecerdasan buatan yang dikembangkan OpenAI.

OpenAI merupakan yayasan kecerdasan buatan yang dibuat oleh Elon Musk. OpenAI menyebut kecerdasan buatan ini dikembangkan dengan berfokus pada kemudahan penggunaan.

"Format dialog memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan tindak lanjut, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," tulis OpenAI dalam unggahan saat ChatGPT rilis.

Berbeda dari kecerdasan buatan sebelumnya, ChatGPT dirilis untuk semua orang dan gratis selama masa percobaan. Perusahaan berharap umpan balik yang diberikan pengguna bisa meningkatkan kemampuan kecerdasan buatan ini.

Salah satu kemampuan ChatGPT yang menarik adalah bisa mengenali pertanyaan yang dibuat-buat dengan lebih baik. Sebagai contoh, kecerdasan buatan ini dapat menjawab pertanyaan mengada-ada seperti kapan Columbus tiba di Amerika pada 2015.

Pada versi terdahulu, sistem ini bisa menampilkan hasil penelusuran yang fiktif. Namun, ChatGPT dapat mengenali pertanyaan itu mengada-ada dan memperingatkan jawaban apa pun adalah fiktif.

 


Bisa Menolak Pertanyaan

ChatGPT OpenAI
Cara daftar ChatGPT OpenAI. (Liputan6/com/ Yuslianson)

Selain itu, sistem ini juga mampu menolak untuk menjawab sebuah pertanyaan.

Misalnya, saat pengguna minta saran untuk mencuri mobil, kecerdasan buatan bisa menjawab 'mencuri mobil adalah kejahatan serius yang dapat menimbulkan konsekuensi parah', dan menyarankan untuk 'menggunakan transportasi umum'.

Meski memiliki kemampuan yang menjanjikan, bot ini tetap mempunyai batasan. Mengingat pelatihan data kecerdasan buatan ini kebanyakan mengambil informasi hingga 2021, informasi yang ditampilkan kadang tidak terlalu aktual.

Kendati demikian, ChatGPT saat ini belum bisa menjelajah internet atau mengakses informasi eksternal. Karenanya, sistem ini baru memberikan jawaban atau saran untuk pertanyaan yang lebih bersifat lokal, seperti rekomendasi restoran di kota tertentu.

Dalam melatih kecerdasan buatan ini, tim pengembang mengambil banyak teks yang diambil dari internet, tapi pengumpulan itu tidak mendapat izin eksplisit dari penulis materi yang dipakai.

Hal ini pun menimbulkan kontroversi, karena berpotensi melanggar hak cipta.

 


Cara Memakai ChatGPT

ChatGPT OpenAI
Cara pakai ChatGPT buatan OpenAI. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Untuk menjajal kemampuan bot ini, pengguna tinggal mengakses situs resmi OpenAI. Dari situ, mereka tinggal memilih opsi 'Try ChatGPT', lalu login untuk mulai mengajukan pertanyaan.

ChatGPT ini dapat dipakai oleh semua orang dan gratis selama masa percobaan. Pengguna pun tidak perlu instal aplikasi dari Google Play atau App Store.

Bila tertarik, kamu dapat mengakses ChatGPT OpenAI ini melalui browser.

  1. Buka situs https://chat.openai.com di PC/laptop atau smartphone.
  2. Setelah itu, kamu akan diminta untuk login sebelum menggunakan ChatGPT.
  3. Bila belum punya login, kamu dapat mendaftarkan diri menggunakan email atau langsung pakai akun Google atau Microsoft.
  4. Setelah registrasi, buka link di poin (1) menggunakan akun OpenAI yang sudah dibuat.
  5. Kamu akan dibawa ke laman dashboard dan bisa langsung chatting dengan ChatGPT menggunakan boks chat AI di bawah laman.

(Dio/Ysl)

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan
Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya