China Berambisi Mendaratkan Astronot di Bulan pada 2030, Ini Respon Elon Musk

China mengungkapkan ambisi mereka untuk mendaratkan astronautnya ke Bulan pada tahun 2030. Rencana ini pun juga mendapatkan respon dari bos SpaceX Elon Musk

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Mei 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2023, 07:30 WIB
Bulan - Vania
Ilustrasi Bulan/https://unsplash.com/Luke Stackpoole

Liputan6.com, Jakarta - China mengungkapkan rencana mereka untuk melakukan pendaratan berawak di Bulan pada tahun 2030. Hal itu seperti diungkap oleh China Manned Space Agency (CMSA) hari Senin waktu setempat.

Lin Xiqiang, Deputi Direktur CMSA mengatakan, Tiongkok baru-baru ini telah memulai fase pendaratan Bulan, dari program eksplorasi Bulan berawaknya.

Lin mengatakan, tujuan utamanya adalah untuk mencapai pendaratan berawak pertama Tiongkok di satelit Bumi itu pada tahun 2030, serta melakukan eksplorasi ilmiah dan eksperimen teknologi terkait.

Dilansir Xinhua, dikutip Rabu (31/5/2030), pendaratan berawak China di Bulan, akan mendorong lompatan pengembangan teknologi luar angkasa berawak dari dekat Bumi ke luar angkasa.

Ini juga dinilai bisa memperdalam pemahaman manusia tentang asal usul dan evolusi bulan dan tata surya, serta menyumbangkan kearifan Tiongkok untuk pengembangan ilmu bulan.

Kabar akan dikirimnya astronaut China untuk mendarat di Bulan juga direspon oleh CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk.

Pemilik Twitter itu, melalui cuitan di akun resminya @elonmusk, membalas tweet dari pensiunan astronaut Kanada Chris Hadfield, yang me-retweet berita dari CGTN tentang program eksplorasi Bulan.

Elon Musk mencuitkan: "Program luar angkasa China jauh lebih maju daripada yang disadari kebanyakan orang."

Diketahui, CMSA telah melakukan berbagai penelitian dan pengembangan, untuk mencapai tujuan mereka mendarat di Bulan, berdasarkan penelitian teknologi kunci awal dan demonstrasi program.

Upaya China untuk Sampai ke Bulan

NASA di Bulan
Pada 13 Desember 1972, astronaut ilmuwan NASA, Harrison Schmitt, berdiri di sebelah batu besar selama misi Apollo 17. Mosaik ini dibuat dari dua foto yang diambil oleh sesama penjelajah Bulan, Eugene Cernan. (NASA)

Upaya CMSA termasuk penelitian dan pengembangan kendaraan peluncuran berawak generasi baru Long March-10, pesawat berawak baru, lander dan pakaian pendaratan Bulan, serta pembangunan dan pengujian lokasi peluncuran, fasilitas, dan peralatan.

Lebih lanjut, CMSA mengumumkan bakal mengumpulkan proposal untuk lunar rover berawak pertama dari negara itu, yang akan dikemudikan oleh dua astronaut.

Desain misi terini menunjukkan penjelajah bulan berawak ini akan memiliki fungsi seperti mengemudi dan berkendara dengan awak, pergerakan permukaan Bulan, dukungan positioning, dan bantuan keselamatan.

Mengutip CGTN, China National Space Administration mengumumkan rencana untuk fase empat dari program Bulannya pada tahun 2022, termasu peluncuran tiga misi Chang'e-6, Chang'e-7 and Chang'e-8, serta pembangunan stasiun penelitian Bulan internasional di sana.

Wu Weiren, Chief Designer dari program eksplorasi Bulan Tiongkok mengatakan, mereka akan menyambut negara dan lembaga internasional, dalam kerja sama pembangunan stasiun penelitian ini.

"Stasiun penelitian Bulan internasional yang dibangun oleh China terbuka," kata Wu.

4 Astronaut Bakal Dikirim NASA Mengitari Bulan

Empat astronaut yang akan terbang ke Bulan dalam misi Artemis II (NASA)
Empat astronaut yang akan terbang ke Bulan dalam misi Artemis II (NASA)

Sebelumnya, Badan antariksa Amerika Serikat NASA bersama dengan Canadian Space Agency (CSA) mengumumkan empat astronaut yang bakal mereka kirim mengitari Bulan dalam misi Artemis II.

Nama empat astronaut ini diumumkan dalam acara di Ellington Field di dekat NASA Johnson Space Center di Houston, AS, dalam sebuah acara pada Senin waktu setempat.

Empat kru Artemis II yang akan pergi mengitari Bulan ini terdiri dari: Reid Wiseman, Victor Glover, Christina Hammock Koch, dan astronaut CSA Jeremy Hansen.

Mengutip situs NASA, Selasa (4/4/2023), untuk posisi penugasan, Reid Wiseman akan menjadi Commander, Victor Glover sebagai pilot, Christina Hammock Koch sebagai Mission Specialist 1, dan Mission Specialist 2 ditugaskan ke Jeremy Hansen.

"Kru Artemis II mewakili ribuan orang yang bekerja tanpa lelah untuk membawa kita ke bintang. Ini kru mereka, ini kru kita, ini kru umat manusia," kata Administrator NASA Bill Nelson.

 

Catatan Perjalanan Para Astronaut NASA

NASA Perkenalkan Kru untuk Misi Lintasi Bulan
Astronot Jeremy Hansen, Victor Glover, Reid Wiseman, dan Christina Hammock Koch berdiri di atas panggung setelah dipilih untuk misi Artemis II yang akan menjelajahi Bulan selama konferensi pers yang diadakan oleh NASA dan CSA di bandara Ellington di Houston, Texas, pada bulan April 3, 2023. (AP Photo/Michael Wyke)

Wiseman akan kedua kalinya pergi ke luar angkasa. Sebelumnya, ia bekerja sebagai insinyur penerbangan di Stasiun Internasional untuk Expedition 41 dari Mei sampai November 2014.

Sebelum penugasannya sekarang, Wiseman menjabat sebagai Chief of Astronaut Office dari Desember 2020 sampai November 2022.

Sementara Glover, akan kedua kalinya ke luar angkasa, setelah terakhir bertugas sebagai pilot di SpaceX Crew-1 NASA, yang mendarat pada 2 Mei 2021 setelah 168 hari di luar angkasa.

Koch juga akan melakukan penerbangan keduanya. Dia mencetak rekor penerbangan luar angkasa tunggal terlama oleh wanita, dengan total 328 hari di sana, dan berpartisipasi dalam spacewalk pertama yang seluruhnya wanita.

Astronaut lainnya adalah Hansen, akan melakukan penerbangan pertamanya ke luar angkasa dan mewakili Kanada. Ia adalah kolonel di Angkatan Bersenjata Kanada dan mantan pilot pesawat tempur.

(Dio/Ysl)

Infografis Film Bertema Masa Depan Bumi
Infografis film dengan tema kehancuran bumi di masa depan (Triyasni/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya